Renungan
Hari Senin Biasa VIII – Thn I
Bac I Sir 17: 24 – 29; Injil Mrk 10: 17 – 27
Sabda Tuhan dalam
bacaan-bacaan liturgi hari ini mau mengajak kita untuk memiliki sikap lepas bebas
terhadap kelekatan-kelekatan yang dapat menghalangi kita masuk ke dalam
kebahagiaan kekal. Kebahagiaan kekal itu disamakan dengan kebersatuan kita dengan
Sang Pencipta. Dalam bacaan pertama, penulis Kitab Putra Sirakh mengatakan
bahwa penghalang kita untuk bisa mendapatkan hidup kekal adalah dosa. Namun penulis
juga mengingatkan bahwa Tuhan selalu membuka pintu tobat bagi mereka yang
menyesal (ay 24) dan berpaling kepada Tuhan, karena belas kasih dan pengampunan
Tuhan itu besar (ay 29). Namun tidak berhenti di situ saja. Penulis Kitab Putra
Sirakh menegaskan supaya kita berani melepaskan dosa (ay 25).
Sikap lepas bebas juga dituntut
oleh Tuhan Yesus. Dalam Injil terlihat jelas dalam diri orang kaya yang
menghadap Yesus, yang ingin petunjuk untuk memperoleh hidup yang kekal. Dari kisah
tersebut dapat dikatakan ada yang menghalangi orang muda yang kaya itu untuk mendapatkan
hidup yang kekal. Penghalang itu adalah harta kekayaannya. Tuhan Yesus meminta
dia untuk lepas bebas dari kekayaannya dengan menjual semuanya itu dan
membaginya kepada orang miskin sehingga dia mendapatkan harta di surga (ay 21).
Dikatakan bahwa orang muda itu kecewa dan pergi dengan sedih (ay 22). Artinya,
orang muda itu tidak bisa lepas bebas dari kekayaannya.
Hidup kekal adalah dambaan
bagi setiap manusia. Sorga merupakan tujuan akhir ziarah hidup manusia. Di sanalah
manusia mendapatkan hidup kekal. Akan tetapi, setan menciptakan halangan bagi
manusia untuk memperoleh hidup yang kekal tadi. Dengan kata lain, setan tidak
mau manusia masuk sorga; setan ingin manusia ke neraka. Sabda Tuhan dalam
bacaan-bacaan liturgi hari ini menampilkan 2 penghalang bagi manusia untuk
mendapatkan hidup kekal, yaitu dosa dan kekayaan. Kelekatan pada kedua
penghalang inilah yang menghambat manusia masuk sorga. Perlu diketahui memiliki
kekayaan bukan berarti dosa, tapi ia bisa menjadi penghalang ketika manusia
melekat padanya. Untuk bisa mendapatkan hidup yang kekal, maka manusia harus
bersikap lepas bebas dari kedua penghalang tadi. Manusia harus melepaskan dosa
dan berpaling pada Tuhan. Manusia harus berani melepaskan kelekatannya pada
harta kekayaan dan mengikuti Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar