Pada
misa Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah, 1 Februari 2020, Paus Fransiskus
memusatkan perhatian pada kata-kata Simeon ketika ia menemukan Kristus di Bait
Allah” “Mataku telah melihat keselamatan yang berasal dari-Mu” (Luk 2: 30). Ketika
berbicara langsung dengan pria dan wanita hidup bakti, yang hadir untuk Hari
Hidup Bakti sedunia, Paus Fransiskus mengatakan bahwa mereka seperti Simeon, “adalah
pria dan wanita sederhana yang melihat harta yang bernilai lebih dari kebaikan duniawi.”
Kemampuan mengenali Yesus, untuk melihat “apa yang benar-benar penting dalam
hidup” adalah inti dari kehidupan religius.
Visi
ini, jelas Paus Fransiskus, dimulai dengan “mengetahui cara melihat rahmat,”
terutama dengan melihat cara Allah bekerja dalam hidup kita, “bukan hanya di
saat-saat besar kehidupan tetapi juga dalam kerapuhan dan kelemahan kita.” Paus
Fransiskus mengingatkan “melihat sesuatu dengan cara duniawi” adalah godaan
besar dalam hidup religius, yang bisa menyebabkan kehilangan gairah, kesedihan,
ketidak-percayaan. Sebaliknya, mampu “memahami rahmat Allah bagi kita, seperti
Simeon,” memberi makna pada karunia kemiskinan, kesucian dan kepatuhan yang
dijalani dengan sukarela.
Melanjutkan
renungannya tentang sosok Simeon, Paus Fransiskus mengatakan ia “melihat Yesus
sebagai orang kecil, rendah hati, yang datang untuk melayani, bukan untuk
dilayani, dan mendefinisikan diri-Nya sebagai pelayan.” Melihat Yesus dengan
cara ini, dan kemampuan melihat apa yang Dia lakukan, akan mengajarkan kita
cara “hidup untuk melayani.” Paus Fransiskus melanjutkan, “Kita perlu memiliki
pandangan yang berupaya mencari sesama kita.” Dan kaum religius dipanggil untuk
membawa pandangan itu ke dunia kita.
Paus Fransiskus menjelaskan bahwa mata Simeon melihat keselamatan karena itulah yang mereka harapkan. “Mereka adalah mata yang menunggu, yang penuh pengharapan.” Seperti Simeon dan Anna di Bait Allah, kaum religius harus punya harapan. Rahasianya, ujar Paus Fransiskus, adalah “jangan pernah mengasingkan diri dari Tuhan, yang merupakan sumber pengharapan.”
Mengakhiri homilinya, Paus Fransiskus memohon, “Saudara-saudari terkasih, marilah berterima kasih kepada Tuhan atas karunia hidup bakti dan meminta kepada-Nya cara pandang yang baru, yang tahu cara melihat rahmat, cara mencari sesama, cara berharap. Dan kemudian Paus Fransiskus menegaskan “mata kita juga akan melihat keselamatan.”
sumber: Pena Katolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar