Renungan Pesta
Keluarga Kudus, Thn A
Bac I Sir 3: 2 – 6, 12 – 14; Bac II Kol 3: 12 – 21;
Injil Mat 2: 13 – 15, 19 – 23;
Hari
ini Gereja Katolik sedunia merayakan Pesta Keluarga Kudus. Keluarga kudus di
sini merujuk pada Yusuf, Maria dan Yesus. Bacaan-bacaan liturgi hari ini
mengangkat tema tentang keluarga. Nadanya lebih pada nasehat. Bacaan pertama,
yang diambil dari Kitab Putra Sirakh, memberikan nasehat yang lebih ditujukan
kepada anak. Putra Sirakh meminta anak-anak untuk menghormati dan memuliakan
ayah ibunya (ay. 2 – 6). Mereka juga diminta agar menolong dan bukannya
menyakiti hati orangtuanya (ay. 12). Mereka harus memaafkan orangtuanya (ay.
13). Singkatnya, Putra Sirakh menasehati anak-anak supaya mereka berbuat baik
kepada orangtuanya.
Rasul
Paulus, dalam bacaan kedua, juga berbicara tentang keluarga. Dalam suratnya
kepada jemaat di Kolose, Paulus memberikan nasehat kepada semua anggota
keluarga. Kepada suami istri, Paulus meminta mereka untuk saling menghormati
dan mengasihi (ay. 18 – 19). Suami diminta untuk tidak berlaku kasar terhadap
istri (ay. 19) dan juga anaknya (ay. 21). Anak-anak dinasehati agar mentaati
orangtuanya (ay. 20). Taat di sini bisa saja merupakan bentuk sikap hormat,
kasih dan peduli. Apa yang dinasehati Paulus ini sebenarnya merupakan bentuk
penjabaran dari sikap orang-orang pilihan Allah, yaitu belas kasihan,
kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran (ay. 12). Secara tidak
langsung, Paulus menghendaki agar semua anggota keluarga memiliki sikap-sikap
tersebut.
Apa yang
dipaparkan Paulus terlihat dalam Keluarga Kudus Nasareth. Injil hari ini masih
dalam suasana natal. Kisah yang diangkat juga masih bercerita tentang bayi
Yesus. Sebagai bayi, Yesus itu lemah, sekalipun Dia adalah Allah. Dalam kelemahan-Nya
itulah terlihat peran orangtua-Nya yang menjaga dan melindungi. Ini merupakan
wujud kasih Yusuf dan Maria. Dalam kisah perjalanan panjang Keluarga Kudus,
terlihat kelemah-lembutan dan kesabaran Yusuf. Ini bisa terjadi karena sikap
rendah hati yang dimilikinya. Semua sikap itu membuatnya selalu ada dalam setiap
kehidupan keluarganya.
Pesta
Keluarga Kudus menyajikan nasehat kepada para keluarga kristiani. Lewat bacaan-bacaan
liturgi hari ini, Tuhan hendak mengajak keluarga-keluarga kristiani, sebagai “orang-orang
pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya” (Kol 3: 12), untuk membangun
keluarganya menjadi lebih baik. Tuhan menghendaki agar sorga hadir dalam setiap
keluarga kristiani. Untuk itu, seperti kata Paulus, hendaklah setiap anggota
keluarga mengenakan kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan (ay. 14). Selain itu, hendaklah selalu mengucapkan syukur dalam
segala sesuatu.***
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar