Ungkapan kasih sayang orangtua amat penting bagi
perkembangan psikologis anak. Ini bisa menjadi bekal saat anak beranjak dewasa;
dia akan memiliki kekuatan, harga diri dan kebahagiaan. Ada lima acuan dasar
dalam mengungkapkan dan memahami kasih sayang antara anak dengan orangtua,
yaitu sentuhan fisik, kata-kata menenangkan, waktu berkualitas, hadiah dan
tindakan melayani.
Sentuhan fisik dapat
diwujudkan dengan memeluk atau merangkul, membelai anak penuh kasih sayang atau
menepuk pundaknya untuk memberi dukungan. Sentuhan fisik membuat relasi anak
dan orangtua seakan dekat. Sementara kata-kata
menenangkan terwujud dalam pujian atau permintaan maaf bila salah.
Hendaknya orangtua tidak mengeluarkan kata-kata kasar dan keras kepada anak.
Waktu berkualitas berarti meluang
waktu bersama keluarga dalam kebersamaan. Hal ini membuat anak merasa
diperhatikan. Saat ini dapat dipakai untuk lebih saling mengenal, mendengarkan
dan berbagi cerita. Orangtua jadi lebih memahami kondisi yang sedang dialami
anaknya. Hadiah diberikan kepada
anak atas prestasinya. Prestasi tidak sebatas prestasi bangku sekolah, tetapi
perilaku, sikap dan kehidupan positif yang diperlihatkan anak. Hadiah tidak
harus berwujud barang. Ucapan terima kasih, pujian dan memenuhi keinginan anak,
sejauh masih dalam batas wajar, dapat menjadi bentuk hadiah.
Penanaman nilai kasih sayang dan perhatian satu sama
lain merupakan wujud dari tindakan
melayani. Penting juga bila tindakan melayani ini diwujudkan dengan
semangat saling mendoakan. Ketika si kakak menganggu adik sehingga adik merasa
kesal, tak salah jika orangtua mengajak adik untuk mendoakan si kakak. Demikian
pula sebaliknya. Tindakan ini bertujuan menanamkan benih kasih, tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan. Hal ini sejalan dengan nasehat Yesus agar orang
tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (Mat 5: 39, bdk 1Ptr 3: 9).
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar