SANTA HILDEGARDIS, PENGAKU IMAN &
PUJANGGA GEREJA
Hildegardis
lahir pada sekitar tahun 1098 di Bockelheim, Jerman. Ia adalah puteri dari Hildebert,
seorang prajurit, dan Mathilda, yang merupakan keturunan bangsawan. Hildegardis
sejak kecil sudah dipersembahkan kepada Gereja dan ditempatkan pada sebuah
biara Benediktin untuk belajar. Ia diajar oleh Jutta dan mampu membaca dan
menyanyikan mazmur dalam bahasa Latin, namun ia tidak mampu menulis. Selain itu
Hildegardis juga diberikan oleh Tuhan karunia penglihatan sejak muda.
Hildegardis
kemudian menjadi biarawati Benediktin. Setelah kematian Jutta, pada tahun 1136,
Hildegardis menggantikannya sebagai superior. Banyak aspiran yang mendaftar
pada masa kepemimpinannya. Hildegardis memutuskan untuk pindah ke tempat lain,
yaitu Rupertburg, dekat Bingen. Dalam penglihatannya, Tuhan meminta Hildegardis
untuk menyebarkan.pesan-pesan yang disampaikan Tuhan kepadanya.
Setelah
berkonsultasi dengan Bapa Pengakuannya, Hildegardis menuliskan pesan-pesan yang
ia peroleh melalui penglihatan dibantu oleh seorang biarawan dan juga biarawati
lainnya. Setelah itu tulisan itu diberikan kepada Uskup Mainz, Mgr, Henry, dan
mendapat pengakuan sebagai karya yang berasal dari Allah. Tidak sampai di situ,
karya itu kemudian juga diberikan kepada Paus Eugenius III. Setelah dilakukan
penelituan, karya ini diberi imprimatur, dan dikenal dengan judul Scivias.
Sejak
saat itu Hildegardis dikenal banyak orang, dan biaranya sering dikunjungi, baik
oleh para bangsawan maupun para uskup, termasuk Elisabeth dari Schonau. Selain Scivias, Hildegardis juga menulis banyak
karya lain terutama dalam bidang musik dan puisi. Pada tahun 1165 Hildegardis
mendirikan biara di Eibingen. Ketika skisma Gereja Barat dan Timur terjadi, Hildegardis
juga membantu umat yang kebingungan, dan melakukan perlawanan terhadap sekte kathari.
Di akhir
masa hidupnya Hildegardis mendapat masalah terkait pemakaman seorang yang
terekskomunikasi pada biaranya. Otoritas Gereja di Mainz memintanya untuk
menyingkirkan jazad orang itu, tetapi Hildegardis menolaknya dengan alasan bahwa
orang itu bertobat di akhir hidupnya. Atas keputusannya biara Hildegardis
mendapat hukuman interdik, yang juga diakui Uskup Mainz. Hildegardis berhasil
membuat hukuman itu dicabut sebelum ia meninggal.
Hildegardis
Bingen meninggal dunia pada 17 September 1179 di Rupertburg, Jerman. Banyak mukjizat
terjadi melalui perantaraannya, dan namanya masuk dalam martyrologium Romanum, walau pun Hildegardis tidak pernah
dikanonisasi secara resmi. Pada 10 Mei 2012 ia dikanonisasi secara resmi oleh
Paus Benediktus XVI, dan pada 7 Oktober 2012 Hildegardis dinyatakan sebagai
Pujangga Gereja.
sumber: Santo Santa Gereja
Baca
juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar