Renungan
Hari Senin Biasa XXIX, Thn B/I
Bac
I Rom 4: 20 – 25; Injil Luk 12: 13 – 21;
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan pengajaran tentang sikap terhadap kekayaan. Hal ini berawal dari permintaan seorang kepada Tuhan Yesus supaya Dia menjadi hakim dalam urusan warisannya. Tuhan Yesus menghendaki agar para murid-Nya mempunyai sikap lepas bebas terhadap kekayaan. Sekalipun memiliki banyak kekayaan, hendaklah hidup tidak tergantung pada kekayaan itu (ay. 15). Karena itu, sikap yang harus dihindari adalah sikap tamak atau serakah. Dan sebagai gantinya hendaklah membangun sikap berserah diri atau bergantung kepada Tuhan.
Sikap berserah diri kepada
Allah dapat ditemui dalam bacaan pertama, pada sosok Abraham, sebagaimana
disampaikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Paulus melihat bahwa
Abraham sangat bergantung pada Allah. Abraham yakin “bahwa Allah berkuasa untuk
melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Karena itulah, ketika Allah meminta
putera tunggalnya untuk diserahkan kepada Allah, Abraham mengikuti perintah
Allah itu. Abraham tidak protes walau dia tahu bahwa Ishak adalah putra tunggal yang didapatnya di hari tuanya.
Manusia dewasa ini sudah
dirasuki oleh materialisme sehingga menyebabkan ketergantungan dalam hidup
manusia. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk bersikap lepas bebas dari
kekayaan itu. Tuhan menghendaki agar kita tidak dikendalikan oleh nafsu
kekayaan sehingga kita lupa akan Tuhan. Tuhan tidak mengajarkan bahwa harta
benda itu jahat, sehingga kita harus anti kepadanya. Tuhan menghendaki kita
untuk tidak dikendalikan oleh harta kekayaan. Dengan memiliki sikap lepas bebas,
kita dapat menggunakan kekayaan itu untuk kemuliaan Allah.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar