SANTO PEREGRINUS LAZIOSI, PENGAKU IMAN
Peregrinus Laziosi lahir di
kota Forli, Italia, pada tahun 1260. Pada awalnya ia menaruh kebencian besar
kepada Gereja Katolik. Ia pun termasuk salah seorang yang memusuhi Bapa Paus di
Roma. Dengan sifatnya yang keras dan kasar, ia melancarkan serangan terhadap
Gereja Katolik di wilayah Romagna. Awal kehidupannya sebagai ‘manusia baru’
dalam iman kristiani bermula dari tindakannya yang brutal terhadap Pastor
Filipus Benizi (1225 – 1285).
Diceritakan bahwa pada suatu
kesempatan kotbah, dalam rangka misi perdamaian yang dirancang oleh Bapa Paus,
Pastor Filipus ditinju hingga roboh oleh Peregrinus. Akan tetapi Pastor yang
saleh ini tidak memberikan suatu perlawanan balik kepada Peregrinus. Ia bahkan
bangkit dan berdoa bagi Peregrinus serta memaafkan dia.
Sikap Pastor Filipus ini
menyentuh hati Peregrinus yang keras membantu. “Belum pernah aku menjumpai
orang seperti dia ini,” ungkap Peregrinus dalam hatinya. Lalu ia berlutut di
hadapan pastor itu dan meminta maaf atas perlakuan kasarnya. Semenjak itu Peregrinus
bertobat dan bertekad menjalani suatu kehidupan baru dengan doa dan matiraga. Rahmat
Tuhan semakin hebat mempengaruhi hidupnya. Pada suatu hari Bunda Maria
menampakkan diri kepadanya, dan menyuruh dia pergi ke Siena. Di sana ia
diterima oleh Pastor Filipus sebagai salah seorang anggota Ordo Servit Santa
Maria.
Di dalam ordo ini Tuhan
melaksanakan rencana-Nya atas diri Peregrinus. Pada suatu hari Peregrinus jatuh
sakit. Ia diserang penyakit kanker ganas pada kakinya. Dokter yang merawatnya
menganjurkan agar kakinya dipotong demi menyelamatkan nyawanya. Sebelum ia
tidur malam, ia berdoa kepada Tuhan Yesus Tersalib hingga tertidur. Dalam mimpinya
ia melihat Yesus mengulurkan tangan-Nya dar atas salib, dan menyentuh kakinya
yang sakit itu. ketika bangun dari tidur, didapatinya kakinya sudah sembuh. Peristiwa
ajaib ini semakin mengokohkan imannya akan kebenaran ajaran Gereja.
Rahmat kesembuhan ini
mengobarkan semangatnya untuk tetap membaktikan dirinya kepada Tuhan dan Gereja
dengan menjadi imam. Selama 62 tahun ia berkarya dengan penuh semangat
diperkuat oleh doa dan matiraga yang mendalam. Ia meninggal dunia pada tahun
1345, dan diangkat Gereja sebagai pelindung para penderita sakit bernanah dan
kanker.
sumber:
Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar