BEATO SEBASTIANUS, IMAM
Banyak sekali
tantangan yang ia hadapi selama masa pendidikan itu, terutama karena ia kurang
pandai untuk menangkap semua mata pelajaran yang diajarkan. Ia sendiri sungguh
insyaf akan kelemahannya. Satu-satunya jalan keluar baginya adalah dengan
melipat-gandakan usaha belajarnya.
Perjuangannya yang
gigih itu akhirnya memberikan kepadanya hasil akhir yang menyenangkan. Ia mencapai
cita-citanya menjadi imam. Karyanya sebagai imam dimulainya di Torino. Sebagaimana
biasa, ia selalu melakukan tugasnya dengan rajin, sabar, bijaksana dan penuh
cinta kepada umatnya. Tarekatnya sungguh senang karena mendapatkan seorang
anggota yang sungguh-sungguh menampilkan diri sebagai tokoh teladan dalam
perbuatan-perbuatan baik. Selama 60 tahun ia mengabdikan hidupnya pada Tuhan,
Gereja dan umatnya.
Tuhan berkenan
mengaruniakan kepadanya rahmat yang luar biasa, yaitu kemampuan membuat
mukjizat. Jabatan Uskup Torino, yang ditawarkan kepadanya, ditolak Sebastianus
dengan rendah hati. Sebastianus lebih suka menjadi seorang imam biasa di antara
para umatnya. Tentang hal ini Sebastianus berkata, “Apa artinya menjadi Abdi
Tuhan? Artinya adalah mengutamakan kepentingan Tuhan daripada kepentingan
pribadi; memajukan karya penyelamatan Allah dan Kerajaan-Nya kepada manusia. Semua
itu harus dilakukan di tengah-tengah umat.”
Imannya yang kokoh
kepada Allah dan kesetiaannya kepada panggilan imamatnya, membuat dirinya
menjadi satu terang dan kekuatan kepada sesama manusia, terlebih rekan-rekan
imam se-tarekatnya. Sebastianus meninggal dunia pada tahun 1740.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar