SANTO MAKARIUS, PETAPA
Informasi
mengenai orang kudus ini sangat terbatas. Yang jelas ia adalah seorang petapa. Makarius
meninggalkan kampong halaman dan keledainya lalu pergi ke suatu tempat
pertapaan. Maksudnya adalah untuk lebih memusatkan perhatiannya pada doa, guna
memperoleh kekuatan rahmat Allah, supaya tidak terus menerus jatuh ke dalam
dosa. Ia sering berdoa dan berjaga sepanjang malam.
Sekali peristiwa
ia memikul sekeranjang pasir di bawah terik matahari. Kawan-kawannya heran
melihat tingkah lakunya yang aneh ini. namun kepada mereka Makarius berkata, “Tubuhku
terlalu banyak menggoda aku. Ada baiknya juga kalau sekali-kali tubuhku diberi
beban berat sehingga tidak tergoda untuk pergi melancong ke kota.”
Usahanya untuk
tidak menyentuh barang-barang yang dapat mengenakkan tubuhnya sungguh luar
biasa. Suatu ketika ia dikirim buah-buah anggur yang masih segar. Ia menolak
kiriman itu, menyentuhnya pun ia tidak mau. Ia menyuruh pembawa anggur
mengirimkan anggur itu kepada rekannya yang lain. Rekan-rekannya pun bersikap
seperti dia. Karena tidak seorang pun yang mau menerima kiriman itu, maka si
pembawa anggur membawa kembali anggur-anggur itu kepada Makarius. Melihat hal
itu, Makarius menjadi heran, dan ia pun bersyukur kepada Allah, karena atas
rahmat-Nya rekan-rekannya bertahan dalam pantang yang berat.
Kondisi tubuh Makarius
menunjukkan betapa berat dan sungguh-sungguh ia menjalankan tapa. Pada umurnya
yang sudah tua, ia mencoba berdoa tanpa henti selama lima hari. Tetapi pada
hari ketiga pondoknya terbakar. Makarius lari meninggalkan pondoknya dan tidak
dapat melanjutkan doanya. Tentang peristiwa itu ia berkata, “Itu adalah
kehendak Allah, agar aku tidak sombong.” Pada hari-hari terakhir hidupnya, Makarius
diusir dari tempat pertapaannya oleh orang-orang Arian yang memusuhi Gereja. Ia
meninggal dengan tenang pada tahun 394.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar