Renungan
Hari Jumat Biasa XXV, Thn B/I
Bac
I Hag 2: 1b – 9; Injil Luk 9: 19 – 22;
Hari ini bacaan pertama masih diambil dari Kitab Hagai. Dalam bacaan pertama ini, melalui Nabi Hagai, Allah memperkenalkan diri-Nya. Perkenalan ini berkaitan dengan Rumah-Nya yang dibangun umat Israel. Dari warta Nabi Hagai ini dapatlah disimpulkan bahwa Allah Israel itu maha hebat. Demi kemegahan Rumah-Nya, Dia dapat “menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir.” (ay. 7). Di sini terlihat gambaran Allah, yaitu maha hebat dengan segala kemegahannya.
Tema perkenalan diri juga
terlihat dalam Injil hari ini. Dalam Injil, Tuhan Yesus, yang adalah Allah,
memperkenalkan diri. Memang bukan perkenalan itu bukan langsung dari Tuhan Yesus, melainkan dari para murid-Nya. Mewakili para rasul, Petrus memperkenalkan bahwa Tuhan Yesus
adalah “Mesias dari Allah.” (ay. 20). Akan tetapi, gambaran Allah dalam Injil
berbeda dengan gambaran Allah bacaan pertama. Dalam Injil gambaran Allah, yang
tampak dalam diri Tuhan Yesus adalah Allah menderita, bukan Allah maha hebat
dengan segala kemegahannya.
Melalui sabda Tuhan hari
ini, kita dapat mengetahui bahwa Allah kita memiliki dimensi kuat dan lemah.
Kuat dengan segala kemegahannya, dan lemah dengan penderitaannya. Karena itu,
sabda Tuhan mengajarkan kita untuk tidak lari dari penderitaan. Allah saja
memeluk penderitaan, kenapa kita harus takut. Gambaran Allah penderita mau
menunjukkan solidaritas Allah pada manusia yang mengalami penderitaan, sehingga
dengan demikian manusia tidak lari dari penderitaan atau malah mengutuknya.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar