Renungan Hari Selasa Paskah
IV, Thn A/II
Bac I : Kis 11: 19 – 29; Injil : Yoh 10: 22 – 30;
Ada semacam pertentangan dalam dua bacaan liturgi hari ini. Dalam
Injil dikisahkan ketidak-percayaan orang-orang Yahudi kepada Yesus sebagai
Mesias. Mereka malah bertanya kepada Yesus, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan
kami hidup dalam kebimbangan? Jika Engkau Mesias, katakanlah terus terang
kepada kami.” (ay. 24). Orang-orang Yahudi ini lebih mementingkan gelar dan
pernyataan daripada karya-karya yang
sudah dilakukan Yesus. karena itulah, Yesus mengecam kedegilan hati mereka.
Sikap yang berbeda diperlihatkan oleh orang-orang Yunani. Dalam
bacaan pertama dikisahkan bahwa para murid Yesus yang berasal dari Siprus dan
Kirene mewartakan Injil kepada orang-orang Yunani bahwa Yesus adalah Tuhan (ay.
20). Oleh pewartaan itu, dan mungkin juga oleh teladan hidup mereka,
orang-orang Yunani itu menjadi percaya. Mereka percaya bukan sebatas ucapan
bibir saja, melainkan nyata dalam peri kehidupan, sehingga ketika Barnabas
datang mengunjungi mereka dan menyaksikan semuanya itu, ia bersukacita.
Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa sebagai Mesias
dan Tuhan, Yesus adalah penyelamat dunia. Kita diminta untuk tidak lagi
meragukan-Nya sebagaimana yang terjadi pada orang-orang Yahudi. Sekalipun kita
tidak pernah menyaksikan secara langsung karya Yesus, kita hendaknya senantiasa
percaya kepada-Nya, karena kita telah merasakan kasih karunia-Nya. Orang-orang
Yunani di Antiokia pun tidak pernah bertemu dengan Yesus, tapi mereka percaya. Melalui
sabda-Nya hari ini Tuhan menghendaki kita, sebagaimana permintaan Barnabas
kepada orang-orang Yunani di Antiokia, supaya “tetap setia kepada Tuhan.” (ay.
23).
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar