Renungan Hari Sabtu Biasa
VII, Thn A/II
Bac I : Yak 5: 13 – 20; Injil : Mrk 10: 13 – 16
Dalam Injil hari ini Markus bercerita tentang orang datang
kepada Yesus dengan membawa anak-anak mereka. Tujuan mereka adalah agar Yesus
memberkati anak-anak itu. Akan tetapi para rasul memarahi mereka. Mungkin mereka
berpikir anak-anak tidak layak mendekati Yesus; atau anak-anak bakal akan
menyusahkan mereka saja. Justru Yesus balik marah kepada para rasul-Nya. Yesus menyatakan
bahwa anak-anak juga punya hak untuk menerima berkat dari-Nya. Sikap menghalang-halangan
anak-anak untuk dekat dengan Tuhan adalah tindakan salah dan jahat. Dan Yesus
sudah mencegah hal itu terjadi.
Apa yang dilakukan oleh Yesus kepada para rasul-Nya itu,
kemudian direfleksikan oleh Yakobus. Dia melihat bahwa Sang Guru memberi contoh
teladan kepada mereka dan juga kepada umat manusia. Karena itu, dalam suratnya
Yakobus mengajak kita untuk berusaha mencegah sesama kita yang hendak melakukan
perbuatan jahat. Sebagai murid Yesus, kita berkewajiban membantu sesama agar
tidak jatuh ke dalam dosa. “Barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari
jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan
menutupi banyak dosa.” (ay. 20).
Dosa selalu mendatangkan maut. Setiap manusia dipanggil untuk
tidak berbuat dosa. Namun, karena kelemahan daging kita sering jatuh ke dalam
dosa. Jika kita menghadapi masalah ini sendirian, tentulah akan menjadi sulit. Tidaklah
demikian bila dalam kebersamaan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk hidup
solider, saling meneguhkan dan menguatkan dalam iman agar tidak jatuh ke dalam
dosa. Apabila ada yang hendak berbuat dosa, maka kita dipanggil untuk
mencegahnya. Apabila ada yang berbuat dosa, maka kita harus menyadarinya. Inilah
kehendak Tuhan dalam bacaan liturgi hari ini.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar