Renungan Hari Kamis Biasa
VII, Thn A/II
Bac I : Yak 5: 1 – 6; Injil : Mrk 9: 41 – 50
Dalam Injil hari ini, Markus memaparkan pengajaran Yesus
tentang tuntutan menjadi orang baik. Bagi Yesus, untuk menjadi orang baik jangan
tanggung-tanggung atau setengah-setengah. Menjadi orang baik itu haruslah total
menyeluruh. Oleh karena itu, bila ada satu atau dua hal dalam kehidupan yang
merusak kebaikan itu, hendaknya kita membuangnya. Ini diistilahkan dengan
memenggal tangan atau kaki bila salah satunya menyesatkan, atau mencungkil mata
bila memang mata itu yang menyesatkan. Adalah lebih baik kita kehilangan
sesuatu yang merusak hidup kita, daripada kita kehilangan semuanya. Hal ini
masih berkaitan dengan ajaran Yesus soal menjadi sempurna seperti Bapa di surga
sempurna (Mat 5: 48).
Dalam bacaan pertama, Yakobus memberikan pengajaran tentang
menjadi orang baik itu. Secara khusus surat Yakobus ini ditujukan kepada
orang-orang kaya yang hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri dan
menindas orang lemah. Di sini Yakobus mau mengingatkan kita bahwa kekayaan itu
dapat menjadi penghalang bagi kita untuk menikmati kehidupan kekal. Karena itulah,
dibutuhkan sikap berani seperti yang diajarkan Yesus, yaitu "membuang" kekayaan
itu. Yakobus secara implisit mau mengajak kita untuk saling berbagi. Daripada
kekayaan itu membinasakan kita, lebih baik menyelamatkan orang lain yang juga
diri kita sendiri.
Dalam kehidupan tak jarang kita dihadapkan pada dua pilihan
dilematis: baik tapi susah dan jahat tapi enak. Yang baik itu selalu
mendatangkan kebahagiaan, sementara yang jahat melahirkan derita, sekalipun
nikmat mengiringinya. Karena itu, untuk menjadi baik, kita harus berani
meninggalkan apa yang enak yang ada pada yang jahat itu. Melalui sabda-Nya hari
ini Tuhan mengingatkan kita bahwa untuk menjadi baik itu membutuhkan
pengorbanan. Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa melakukan kebaikan dalam
kehidupan, bukan hanya kepada diri sendiri dan Tuhan, melainkan juga kepada
sesama. Kita harus berani mengorbankan yang ada dalam diri kita jika itu dapat
menjadi penghalang bagi kita untuk berbagi.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar