Selasa, 07 Juni 2022

SALAH PAHAM SOAL TRANSPARANSI KEUANGAN

Gereja adalah bagian dari dunia. Karena itu prinsip-prinsip keduniaan, meski tidak semuanya, dapat diadopsi oleh Gereja. Salah satunya adalah soal transparansi laporan keuangan. Sudah saatnya pengelolaan harta benda Gereja, termasuk keuangan, dilakukan secara transparan agar umat mengetahuinya.

Ada beberapa alasan kenapa Gereja, dalam hal ini paroki, harus transparan dalam pengelolaan keuangan. Pertama, sumber keuangan paroki adalah dari umat (kolekte, intensi, stipendium, donasi, dll). Oleh karena itu, adalah hak umat untuk mengetahui pengelolaan keuangan paroki: berapa yang masuk, bagaimana dikelola, bagaimana pemakaiannya, berapa keluar, berapa hasil akhirnya, dll. Dapatlah dikatakan bahwa transparansi merupakan bentuk akuntabilitas.

Kedua, dengan adanya transparansi keuangan berarti umat dilibatkan; umat menjadi berpartisipasi aktif. Di sini umat akan merasa memiliki Gereja (cinta akan parokinya), melalui kontrolnya atas laporan keuangan yang dibuat secara transparan.

Ketiga, semua manusia memiliki kelemahan, terlebih dalam hal uang. Manusia, sekalipun imam, sangat rentan terhadap penyalahgunaan uang. Karena itu benar kata orang bahwa korupsi tidak pandang bulu. Korupsi bukan hanya milik para pejabat negara, tetapi juga bisa melanda pejabat Gereja (baca: hirarki): uskup, imam dan suster. Dengan adanya transparansi maka bahaya penyelewengan keuangan bisa diminimalisir.

Senin, 06 Juni 2022

CATATAN HUJAN BULAN MEI

Pada catatan hujan bulan April lalu, dengan memperhatikan catatan hujan tahun 2021, diprediksikan curah hujan bulan Mei relatif tinggi, meski tetap ada keraguan juga. Dan setelah pemantauan selama sebulan di Ujung Beting, akhirnya bisa dikatakan bahkan curah hujan bulan Mei tidak jauh berbeda dengan bulan sebelumnya. Ada sekitar 13 hari dimana hujan turun, dan hanya 2 hari saja hujan turun dengan intensitas ringan. Jadi, dapat dikatakan bahwa sepanjang bulan Mei lebih banyak hari dimana hujan tidak turun.

Minggu terakhir bulan Mei hujan sama sekali tidak turun. Awalnya diprediksikan kemarau sudah datang. Akan tetapi, 2 hari pertama di bulan Mei hujan turun. Di Ujung Beting hari pertama hujan sangat lebat disertai dengan petir, sedangkan hari kedua hujan ringan. Kebalikan dengan di Dabo. Hujan lebat di Dabo justru hari kedua. Apakah bulan Juni ini masih hujan? Pemantauan akan dilakukan dari Dabo. 

Jumat, 03 Juni 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL BAQARAH AYAT 129


Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. (QS 2: 129)

Publik sudah tahu kalau Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam. Ia dijadikan salah satu sumber iman dan peri kehidupan umat islam, selain hadis. Hal ini disebabkan karena Al-Qur’an diyakini berasal dari Allah secara langsung. Artinya, Allah langsung berbicara kepada Muhammad, yang kemudian meminta pengikutnya untuk menuliskannya. Karena itu, umat islam yakin dan percaya apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an merupakan kata-kata Allah, sehingga Al-Qur’an dikenal juga sebagai wahyu Allah. Penghinaan terhadap Al-Qur’an berarti juga penghinaan terhadap Allah. Dan ini dilihat sebagai bentuk serangan terhadap Allah. Umat islam diwajibkan untuk membela Allah yang mahakuat dan mahaperkasa itu bila diri-Nya diserang. Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah, yaitu dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang (QS al-Maidah: 33).

Secara umum dapat dikatakan bahwa kitab suci umat islam itu terdiri dari 114 surah. Ada perbedaan dalam memaknai kata “surah” ini, bahkan di kalangan islam sendiri. Ada yang menilainya sebagai “bab’, ada pula yang menganggapnya sebagai “kitab”. Ke-114 surah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, berdasarkan turunnya wahyu Allah. Yang pertama adalah kelompok makkiyyah (surah makkiyyah), surah-surah yang berisi wahyu Allah yang turun saat Muhammad masih berada di Mekkah. Yang kedua adalah surah madaniyyah, surah-surah yang berisi wahyu Allah yang turun saat Muhammad berada di Madinah.

Berangkat dari premis-premis di atas, dapatlah dikatakan bahwa kutipan ayat Al-Qur’an di atas merupakan perkataan Allah yang langsung disampaikan kepada Muhammad saat ia berada di Madinah. Kutipan ayat Allah di atas merupakan kutipan kalimat pertama dari wahyu Allah dalam ayat 129. Membaca wahyu Allah ini tidak boleh dipisahkan dari 2 ayat sebelumnya, karena ketiga ayat ini merupakan satu kesatuan. Wahyu Allah ini berisi doa Ibrahim dan Ismail kepada Allah. Doa tersebut mempunyai tema tersendiri.