Sabtu, 26 September 2020

MEMBACA BUKU “UNDERSTANDING MUHAMMAD: A PSYCHOBIOGRAPHY”


Buku Understanding Muhammad: A Psychobigraphy merupakan buku yang mengupas sosok nabi Muhammad SAW dari aspek psikologi. Buku ini ditulis oleh Ali Sina, seorang warga negara Kanada keturunan Iran. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk menunjukkan bahaya islam dan sekaligus menyelamatkan umat islam dari belenggu kebohongan. Bagi penulis, umat islam adalah korban utama dari islam (hlm. 4). Apa yang dikatakan Ali Sina ini mirip dengan pendapat Ernest Renan, filsuf Perancis, “Umat islam adalah korban pertama dari islam. Membebaskan seorang muslim dari agamanya adalah hal yang paling baik yang perlu dilakukan.”
Kata pengantar buku ini ditulis oleh Ibn Warraq, seorang muslim yang kemudian menjadi seorang agnotis. Di sini Ibn Warraq mengungkapkan kenapa Ali Sina, yang adalah seorang doktor, akhirnya bisa meragukan islam dan sekaligus meninggalkan islam. Pengalaman Ali Sina, termasuk keputusannya meninggalkan islam, tak jauh beda dengan pengalaman Ibn Warraq sendiri. Mungkin karena itulah, maka Ibn Warraq diberi kehormatan memberikan kata pengantar pada buku ini.
Yang menarik, buku ini benar-benar mengupas tuntas aspek kejiwaan nabi Muhammad. Sumber-sumber pendukung untuk tinjauan psikologis dapat dipertanggung-jawabkan, meski kesimpulannya tidak mutlak demikian. Akan tetapi, semuanya tergantung pada penilaian pembaca. Namun untuk itu, seperti juga yang dialami oleh Ali Sina, dibutuhkan pemikiran yang terbuka. Ali Sina mengatakan bahwa Al-Qur’an bukanlah buku Tuhan, tetapi buku penuh ayat-ayat setan, kepalsuan dan hasil dari pikiran yang sakit jiwa. Yang dimaksud dengan “yang sakit jiwa” di sini tak lain dan tak bukan adalah nabi Muhammad. Kiranya inilah yang menjadi dasar dari penulisan buku ini.
Buku ini terdiri dari 6 bab, ditambah dengan diskursus tentang “Pertukaran Pikiran (Dialog) antar Budaya”. Terjemahan bahasa Indonesia, yang dikerjakan oleh Faith Freedom International (FFI), lumayan bagus, dan uraiannya pun sangat sederhana sehingga tidak membosankan untuk membaca. Sangat disayangkan bila buku ini dilewatkan begitu saja, karena selain mengungkap tentang kejiwaan nabi Muhammad, pembaca juga dapat mengetahui sejarah islam. Karena itu, dengan membaca buku ini pembaca dapat mengenal tidak hanya kepribadian Muhammad tetapi juga tentang islam.
Untuk dapat membaca (atau juga mend-download) buku ini, silahkan klik di sini. Selamat membaca!!!

Jumat, 25 September 2020

MEMBACA BUKU “THE PEOPLE VS MUHAMMAD: PSYCHOLOGICAL ANALYSIS”

Buku The People vs Muhammad: Psychological Analysis merupakan buku yang sangat menarik karya J.K. Sheindlin. Buku dengan tebal 853 halaman ini berisi tentang sidang pengadilan nabi Muhammad SAW. Dalam sidang ini masyarakat dunia akan melawan Muhammad. Mungkin sebagian pembaca akan bertanya atas kejahatan apa sehingga Muhammad disidang?
Pada halaman 7 dikatakan bahwa buku ini didedikasikan kepada para korban yang telah disembelih di dalam nama Muhammad dan agamanya, islam. Ini sebagai indikasi kejahatan Muhammad. Selain itu, pada halaman 29 – 37 kita juga bisa mengetahui alasan lain kenapa Muhammad harus disidang. Dia bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukannya.
Yang menarik, buku ini benar-benar seakan merekam sidang tersebut. Dalam sidang tersebut umat islam akan tampil sebagai pengacara, yang akan membela Muhammad. Karena itu, mulai halam 39 hingga 69 kita akan membaca argumen-argumen dari para pengacara ini.
Dalam sidang ini akhirnya pembaca akan mengetahui sosok nabi Muhammad SAW secara lengkap. Pembaca dapat mengetahui penyakit-penyakit mental atau gangguan kepribadian yang diidap Muhammad, seperti psikopat, kepribadian ketergantungan, kompleks Napoleon, kompleks juru selamat,obsesi kompulsi, aneka fobia, pedofilia, kecanduan seks, dan masih banyak lagi gangguan kepribadian.
Pastilah umat islam akan emosional ketika membaca buku ini. Hal itu dapat dimaklumi karena mereka membacanya dengan menggunakan perasaan. Padahal J.K. Sheindlin mengharapkan agar pembaca membaca dengan akal sehat sehingga dapat membuka mata akan kebenaran.
Buku ini terdiri dari 7 bab. Terjemahan bahasa Indonesia, yang dikerjakan oleh Sahabat Kebenaran, lumayan bagus, dan uraiannya pun sangat sederhana sehingga tidak membosankan untuk membaca. Sangat disayangkan bila buku ini dilewatkan begitu saja, karena selain mengungkap tentang sosok Muhammad, pembaca juga dapat mengetahui sejarah islam. Karena itu, dengan membaca buku ini pembaca dapat mengenal tidak hanya kepribadian Muhammad tetapi juga tentang islam.
Untuk dapat membaca (atau juga mend-download) buku ini, silahkan klik di sini. Selamat membaca!!!

Rabu, 23 September 2020

PERANGKAP TIKUS


Sepasang suami istri pulang ke rumah setelah berbelanja. Di balik ruang gelap seekor tikus sedang memperhatikan apa saja yang dibawa mereka dari pasar. Ia memperhatikan dengan seksama satu per satu barang yang di keluarkan dari kantong belanja. Si tikus kaget bukan kepalang. Ternyata yang dibeli oleh pasangan tersebut salah satunya adalah perangkap tikus.

Ia segera berlari menuju kandang ayam. Dia bercerita mengenai kegelisahannya tentang perangkap tikus yang baru dibeli sepasang suami istri tadi. Namun si Ayam hanya menjawab. “Aku bersimpati, aku turut berduka cita. Tapi tidak ada yang dapat ku lakukan.”

Tikus kemudian menemui sapi. Ia mengadu hal serupa dan si sapi hanya menjawab, “Tuan tikus, saya turut bersedih dengan kekhawatiranmu. Tetapi hal tersebut tidak akan berpengaruh kepadaku.” Tikus pun kembali berlalu dan menemui si Kambing dan ular. Mereka pun menjawab dengan nada yang sama seperti ayam dan sapi. Akhirnya si tikus kembali ke rumah dengan pasrah. Mengetahui bahaya yang akan menimpanya.

Suatu malam si istri pemilik rumah tersebut mendengar suara ribut dari belakang rumahnya. Rupanya si ular yang terperangkp di dalamnya. Buntut ular yang terjepit menambah ganas reaksi ular tersebut. Hingga akhirnya si ular mematok istri pemilik rumah tersebut. Walaupun si suami sempat membunuh ular tersebut, tetapi sang istri tetap saja harus dibawa ke rumah sakit.

Beberapa hari kemudian sang istri demam. Ia meminta suaminya untuk memasakkan sop ceker ayam. Dan segeralah si suami menyembelih ayam kemudian memasaknya. Ternyata sakit sang istri tak kunjung reda. Seorang sahabat menyarankannya memasak hati kambing. Tetapi tetap saja sang istri tak kunjung sembuh. Hingga akhirnya dia meninggal dunia. Banyak sekali tetangga yang melayat dan si suami akhirnya menyembelih sapi sebagai jamuan kepada para pelayatnya.

Dari kejauhan si tikus hanya bisa memandang penuh kesedihan. Beberapa hari kemudia dia melihat perangkap tikus tersebut sudah tidak dipergunakan kembali.

SUATU SAAT KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA, MAKA PIKIRKANLAH SEKALI LAGI.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu