Kamis, 07 September 2023

JILBAB DALAM KITAB KORINTUS

 

Seorang siswi SMA pernah bertanya kenapa perempuan Kristen tidak memakai kerudung (jilbab), padahal ada tertulis dalam Kitab Suci. Pertanyaan ini diajukan teman sekolahnya yang beragama islam. Temannya itu menyebut ayat Kitab Suci, yang dijadikan dasar bahwa perempuan kristiani harus berkerudung (namun ia sendiri sudah lupa nama kitabnya). Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Bunda Maria selalu digambarkan memakai kerudung.

Pertama-tama perlu diketahui bahwa sebenarnya tradisi penggunaan kerudung ada dalam Gereja Katolik. Setiap perempuan wajib mengenakan kerudung saat mengikuti ekaristi, berdoa atau upacara liturgi lainnya. Namun, sejak Konsili Vatikan II, penggunaan kerudung tidak diwajibkan, tapi tidak juga melarang umat yang memakainya. Namun, kerudung ini hanya sebatas untuk kegiatan keagamaan saja, bukan harian sebagaimana jilbab pada diri muslimah.

Dasar kerudung yang dimaksud di atas ada dalam Surat Paulus kepada jemaat di Korintus (1Kor 11: 5 – 6, 13 – 15). Lebih jelasnya akan ditampilkan kutipan teks tersebut:

Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya (ay. 5 & 6).

Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung (ay. 13 – 15).

Dalam teks di atas tertulis penudung atau bertudung, namun dapat pula dipahami dengan kerudung atau berkerudung, yang dalam dunia islam dikenal dengan istilah jilbab atau hijab. Sering teks ini dijadikan dasar “pewajiban” bagi perempuan kristiani yang mengenakan kerudung. Namun kenapa perempuan Kristen zaman sekarang tidak mengenakannya?

Selasa, 05 September 2023

MENGENAL ISTILAH ALLAH DAN ANAK ALLAH

 

Seseorang pernah mengajukan pertanyaan apakah Yesus itu Allah atau Anak Allah. Dalam pertanyaan ini terkandung kebingungan untuk melihat pribadi Yesus. Allah dan Anak Allah merupakan dua entitas yang berbeda dan terpisah. Ada pemahaman, kalau Yesus itu Allah, bagaimana mungkin Dia adalah Anak Allah. Demikian pula sebaliknya.

Pertama-tama harus dibedakan penulisan kata “Anak” dalam frase Anak Allah. Ada perbedaan antara Anak (huruf A kapital) Allah dengan anak Allah (huruf a kecil). Anak Allah (dengan huruf A kapital) hanya ditujukan kepada Yesus, sedangkan yang huruf kecil ditujukan kepada umat manusia (bdk. Mat 5: 9).

Pertanyaan di atas muncul mungkin dilatar-belakangi informasi yang diterima. Ada informasi yang mengatakan bahwa Yesus itu Allah. Sudah lazim diketahui bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Hal ini dikenal dengan istilah inkarnasi. Akan tetapi ada juga informasi yang bilang bahwa Yesus itu Anak Allah, misalnya pernyataan iblis ketika mencobai Yesus (Mat 4: 1 – 11) atau pengakuan kepala pasukan (Mrk 15: 39). Terhadap dua informasi inilah kemudian muncul kebingungan sehingga memunculkan pertanyaan tersebut.

Perlu diketahui bahwa dua informasi itu benar. Yesus adalah Allah; dan Yesus adalah Anak Allah. Tentulah hal ini tidak langsung menyelesaikan persoalan. Jawaban ini masih menyisahkan kebingungan. Bagaimana menjelaskan bahwa Yesus itu Allah dan juga Anak Allah?

Sebelum saya menjelaskannya, saya mau memberikan satu fondasi berpikir kita. Agama Katolik kaya akan misteri. Jeremy Tailor pernah berkata, “Agama yang tanpa misteri adalah agama tanpa Allah.” Misteri ini menyangkut iman. Mgr Suharyo mengatakan, “Kalau semuanya jelas, itu pasti bukan Allah dan bukan iman.” Secara sederhana, misteri membuat kita tidak dapat memahami segala sesuatu terkait Yang Ilahi, namun kita percaya. Lebih lanjut tentang agama dan misteri ini baca di sini.

Jumat, 01 September 2023

MEMBACA QS 6: 114 DENGAN NALAR AKAL SEHAT


Alquran adalah wahyu Allah. Apa yg tertulis didalamnya dilihat sebagai perkataan allah swt. Karena itu, dalam QS 6: 114 allah berkata, "Maka, apakah (pantas) aku mencari selain Allah sebagai hakim, padahal Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (dengan penjelasan) secara terperinci? Orang-orang yang telah Kami anugerahi Kitab Suci mengetahui (bahwa) sesungguhnya (Al-Qur’an) itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka, janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu." 

Jadi, kutipan di atas (minus kata-kata dalam tanda kurung) diucapkan oleh allah swt kepada muhammad. Cobalah membayangkannya dengan logika akal sehat.