Anak selalu diidentikkan dengan dunia bermain. Dapat dikatakan bahwa
bermain merupakan aktoivitas harian mereka. Bermain terbukti ilmiah mampu
merangsang tumbuh kembang otak anak secara optimal. Sementara itu, dengan rutin
bermain, tubuh secara alamiah akan memberikan alarm penanda rasa lapar dan
kenyang dengan lebih efektif.
Anak-anak juga akan terlatih keseimbangan tubuh dan gerak motorik halus
atau kasar dari kegiatan bermain mereka. Jika rutin bermain, secara otomatis
putra-putri Anda akan terbiasa untuk menggerakkan otot-ototnya. Di sinilah,
mereka juga belajar mengoordinasikan gerakan, melatih dan mempertajam fungsi
pancaindra, serta menyalurkan energi.
Terlibat
Tujuan bermain tidak hanya untuk sebuah kesenangan dan penyegaran,
melainkan sebagai sebuah pembelajaran bagi anak. Untuk itu, diperlukan
kebijaksanaan orang tua dalam memberikan permainan yang tepat sehingga pada
saat bermain sang buah hati dapat memperoleh manfaat maksimal bagi perkembangan
kepribadiannya.
Tak lupa, terlibatlah untuk bermain bersama buah hati. Lewat keterlibatan tersebut secara efektif akan membentuk emosi positif yang bermanfaat. Kebaikan dari emosi positif itu, yakni mengoptimalkan tumbuh kembang otak anak, menjalin kedekatan emosi, melatih konsentrasi dan menciptakan komunikasi terbuka.
Tepat
Aktivitas bermain tentu sebaiknya didukung alat permainan yang tepat,
sesuai usia serta karakter anak. Menurut penelitian para ahli, anak berusia 1 –
4 bulan akan mulai mengenal rasa, bentuk dan gerak melalui anggota tubuhnya.
Tidak mengherankan mereka selalu bermain dengan memasukkan sesuatu ke bagian
mulut sebagai pengecap rasa dan pengenalan bentuk. Rattle atau music
box berwarna cerah serta mengeluarkan suara-suara boleh jadi mainan
yang tepat untuk anak dalam fase usia tersebut.
Menginjak usia 4 – 12 bulan, anak mulai melakukan spontaneous play dan
eksplorasi lebih jauh karena pada usia tersebut, mereka mulai mampu menggunakan
kedua tangannya secara independen. Permainan yang dapat diberikan berupa teething atau
permainan yang membantu anak untuk belajar duduk, tengkurap, bahkan berdiri.
Permainan ‘cilukba’ juga menjadi satu permainan sederhana yang
dapat mengenalkan mereka terhadap sesuatu hal dapat hilang dan timbul.
Tombol-tombol yang mampu mengeluarkan cahaya berwarna-warni juga penting untuk
pengenalan warna.
Ketika berusia 12 – 24 bulan, anak dapat diperkenalkan permainan menyusun
dan koordinasi bentuk, seperti puzzle sederhana, gelas susun
dan memasukkan bola-bola. Saat anak sudah mampu berdiri dan akan melangkah,
stimulasi dia dengan alat bantu jalan yang menarik perhatiannya, apalagi jika
dilengkapi warna-warni cerah dan fitur musik.
Di atas usia 24 bulan, permainan yang mengembangkan imajinasinya dengan
permainan-permainan pura-pura bisa jadi alat tepat untuk menstimulasi buah
hati. Ajak anak untuk menjadi sebuah karakter sesuai khayalannya. Permainan
profesi atau karakter dapat menjadi pilihan utama. Mari berikan
pengalaman-pengalaman positif bagi perkembangan si kecil
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar