SYARAT MENJADI RASUL ERA BARU
Pengantar
Pesan Bunda Maria ini diambil dari
wawancara batin antara Don Stefano Gobbi dan Bunda Maria. Wawancara batin
adalah suatu gejala mistik yang ada dalam kehidupan Gereja. Ia bukanlah
komunikasi inderawi. Dalam wawancara batin ini orang tidak mendengar dengan
telinga atau melihat dengan mata dan tidak ada sesuatu yang bisa disentuh.
Jadi, wawancara batin merupakan anugerah dalam bentuk pesan yang disampaikan
Allah kepada kita supaya dilaksanakan dengan bantuan-Nya.
Dalam wawancara batin di sini, Don Stefano
menjadi alat komunikasi; dengan tetap menjaga kebebasannya, ia mengungkapkan
persetujuan terhadap kegiatan Roh Kudus. Artinya, ia tidak mencari-cari gagasan
atau cara pengungkapannya. Ia murni sebagai penyalur pesan.
Wawancara batin antara Bunda Maria dan Don
Stefano Gobbi ini memuat pesan Bunda Maria untuk para imam. Pesan yang
disampaikan dalam wawancara batin ini, meski terjadi pada tahun 1991, namun
nilai dan maknanya masih relevan hingga saat kini. Sekalipun ditujukan kepada
para imam, akan tetapi pesannya bisa juga digunakan untuk kaum awam pada
umumnya.
Semuanya tergantung sejauh mana
keterbukaan mata hati kita membacanya.
Pesan
Bunda Maria
“Aku minta kepadamu untuk menjadi
rasul-rasul era baru, yang menantikanmu. Untuk itu, aku membentuk hati baru
dalam dirimu supaya kamu dapat mengetahui bagaimana mengasihi setiap orang
dengan kasihku yang keibuan dan rahim. Jangan merendahkan beberapa orang di
antara kamu, yang karena kelemahan, telah jatuh ke dalam kompromi dengan
musuhku yang kini sudah dikalahkan. Jangan sekali-kali merasa enggan terhadap
mereka. Yang lama sekarang sudah berlalu. Kini kamu dipanggil untuk menjalani
masa baru dan tugas-tugas baru menantikanmu.
Tugas baru menantikan kamu, yakni tugas
untuk membangun Gereja, yang sudah sedemikian dianiaya dan dirusak oleh musuhku.
Untuk itu, aku mendesakmu untuk menjadi imam yang semakin setia, untuk menjadi
saksi kesatuan dan kasih bagi Paus dan bagi para uskupmu. Lakukanlah pelayananmu
dengan sukacita dan dengan antusias; berikanlah kepada semua orang terang
Kristus dan terang Injil-Nya; jadilah pelayan rahmat dan kekudusan. Dengan demikian,
lewat kamu, Gereja akan mulai bersinar kembali dengan terang cemerlang bagi
semua orang yang hidup di negerimu ini.
Tugas baru menantikanmu, yakni tugas untuk
menginjili umat manusia yang malang ini, yang telah sedemikain ditipu dan
diperdayakan oleh roh jahat. Bayangkan jumlah besar anakku, terutama kaum muda –
yang telah bertahun-tahun dididik di sekolah penyangkalan terhadap Allah dan
penolakan hukum kasih-Nya. Mereka itu domba kecil dan direngut dari kawanan
gembala ilahimu dan disesatkan di jalan kejahatan, dosa dan kemalangan. Raihlah
mereka, yakni anak-anakku yang tersesat ini, ke dalam rengkuhan imamatmu dan
tuntunlah mereka ke tempat penggembalaan yang aman di dalam Hatiku Yang Tak
Bernoda. Oleh karena itu, bertahanlah dalam pelayanan katekesemu, sambil
memberikan terang kebenaran yang telah dinyatakan Kristus kepadamu, untuk
membentuk semua orang tetap tinggal di dalam iman yang benar. Dengan cara ini
kamu mengamalkan tugas penginjillan-Nya yang kedua, yang sedemikian dituntut
oleh si sulung dari putera-puteraku terkasih, Paus Yohanes Paulus II.
Tugas baru menantikanmu, yakni tugas untuk
mengoleskan salep sejuk kasih keibuanku pada begitu banyak luka yang menganga
dan berdarah. Perhatikanlah betapa banyaknya orang yang miskin, yang tersesat,
berdosa, malang, terpukul, patah semangat, ditinggalkan, kesepian, putus asa. Kamu
harus menjadi ungkapan kasihku dan ungkapan kepedulian keibuanku. Kasihilah semua
orang dengan kekuatan hati imamatmu dan dengan terang yang diberikan kepadamu
oleh Bunda surgawimu.
Kalau kamu melaksanakan tugas ini, yang
hari ini kupercayakan kepadamu, kamu sungguh menjadi rasul-rasul era baru yang sudah aku mulai di sini.”
diedit dari: Marian Centre Indonesia, Kepada Para Imam: Putra-putra
Terkasih Bunda Maria. Jilid 2 (hlm 376 – 377)
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar