"Kepemimpinan
bagi saya berarti tugas, kehormatan dan negara. Itu berarti karakter dan itu berarti mendengarkan dari waktu ke
waktu." Kutipan ini berasal dari George W. Bush, Presiden Amerika Serikat ke-43.
Kebanyakan orang cenderung
lebih senang membicarakan dirinya sendiri dibandingkan mendengarkan. Hanya
orang-orang berpengaruh yang memahami nilai luar biasa jadi pendengar
yang baik. Seperti yang dikatakan senator Amerika Serikat, Lyndon B. Johnson, “Anda tidak akan pernah belajar apa-apa
jika Anda terus bicara.”
Kemampuan mendengarkan
secara cerdas merupakan kunci untuk dapat mempengaruhi orang lain. Mendengarkan
dapat memberikan manfaat dalam membangun hubungan, meningkatkan pengetahuan,
membangkitkan ide, membangun loyalitas dan menunjukan rasa hormat kepada orang
lain.
Sekilas mendengarkan orang
lain tampak hanya menguntungkan mereka yang didengarkan. Akan tetapi, dengan
menjadi pendengar yang baik, kita sebenarnya menempatkan diri pada posisi
membantu diri sendiri. Menjadi pendengar yang baik membutuhkan kerendahan hati
dan kesabaran.
Melalui mendengarkan, kita
mempunyai kemampuan dan kapasitas untuk mengembangkan hubungan yang lebih kuat,
mengumpulkan informasi berharga dan meningkatkan pemahaman kita mengenai
diri sendiri dan orang lain.
Herb Cohen, seorang
negosiator terbaik dunia mengatakan, "Mendengarkan secara efektif
membutuhkan lebih dari sekedar mendengarkan kata-kata yang disampaikan
orang. Mendengarkan menuntut Anda menemukan makna dan pemahaman atas apa
yang sedang dikatakan. Lagi pula, makna bukan terletak di dalam kata-kata,
melainkan di dalam seseorang."
Dapatlah disimpulkan bahwa
mendengarkan membawa manfaat yang baik untuk diri kita. Karena itu, mulailah
membiasakan diri untuk mendengarkan suara-suara yang ada di sekitar kita. Orangtua
dapat memulai dengan mendengarkan suara anak-anaknya, demikian pula sebaliknya.
Suami mendengarkan suara isteri, demikian pula sebaliknya.
diolah kembali dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar