Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “minat”
dimaknai sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Kata ini bisa
juga diartikan dengan gairah atau keinginan. Seperti apa minat pada anak? Dalam
bukunya PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock, memberikan
beberapa poin soal minat pada anak (hlm 168).
Penampilan
Anak yang lebih besar akan diminati oleh orang lain hanya kalau ia begitu
berbeda dari teman-teman sebayanya sehingga ia merasa menarik perhatian.
Pakaian
Anak menaruh minat pada pakaian baru, tetapi harus sama dengan apa yang
dipakai teman-temannya. Ia juga menyukai warna-warna pakaian yang tertentu.
Nama dan Julukan
Nama awal diminati hanya kalau berbeda dengan nama teman-temannya atau
kalau ia merasa menarik perhatian orang dengan namanya. Karena nama keluarga
dan nama tengah jarang digunakan, anak hanya menaruh minat bila nama
menggolongkannya dengan kelompok rasa tau agama yang dikenai prasangka. Kalau
anak menyadari bahwa nama julukan yang diberikan teman-teman mencerminkan
penilaian teman-teman, ia tidak menyukai nama julukan yang berupa cemoohan.
Agama
Minat anak yang mengikuti sekolah Minggu berkurang, tidak lagi seperti sebelumnya, meskipun anak masih senang bertemu dengan teman-teman. Namun anak seringkali meragukan pelajaran agama dan kemanjuran doa.
Tubuh Manusia
Karena tidak dapat mengamati fungsi-fungsi tubuh secara langsung, anak
berusaha memuaskan keingintahuannya tentang apa yang terjadi di dalam tubuh
dengan bertanya, membaca buku atau melihat gambar-gambar.
Kesehatan
Minat terhadap kesehatan tubuh hanya kalau anak sakit atau menderita
penyakit kronis, seperti asma. Anak laki-laki menganggap minat ini sebagai
tanda seorang banci.
Seks
Anak ingin mengetahui lebih dalam mengenai hubungan antara kedua jenis
seks, peran ayah dalam reproduksi dan proses kelahiran. Anak berusaha memperoleh
informasi dari buku-buku atau teman-teman yang dengannya mereka saling bertukar
cerita-cerita yang “kotor” dan pelbagai lelucon.
Sekolah
Umumnya anak pada mulanya bergairah ke sekolah. Pada akhir kelas dua,
banyak yang merasa bosan, mengembangkan sikap menentang dan kritis terhadap
tugas-tugas akademis, meskipin anak masih menyukai kegiatan non-akademis. Sikap
anak sangat dipengaruhi oleh menarik atau tidaknya cara guru menyajikan bahan
yang harus dipelajari dan bagaimana ia memandang bahan-bahan ini dalam
kaitannya dengan pekerjaan di masa depan.
Pekerjaan Masa Depan
Awal minat tentang pekerjaan masa depan berkisar pada pekerjaan-pekerjaan
yang dianggap sangat mempesonakan, mengasyikkan dan yang bergengsi atau
melibatkan kegiatan-kegiatan atau seragam yang baginya terasa penting. Anak
kurang mempertimbangkan kemampuan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Simbol Status
Bila anak melihat dan merasakan pentingnya status sosioekonomi, maka mereka
akan menaruh minat besar terhadap simbol-simbol nyata status sosioekonomi
keluarganya, seperti mobil atau rumah besar.
Otonomi
Berapa besar minat akan otonomi anak terutama bergantung pada berapa besar
otonomi yang dimiliki taman-tamannya. Biasanya anak puas bila terdapat
persamaan atau sediki lebih banyak daripada teman-temannya.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar