Jika kita melihat
catatan hujan di tahun 2022 ini, mulai dari bulan Januari, maka akan terlihat
seperti kurva. Bulan Januari merupakan titik terendah curah hujan, dimana dalam
bulan itu hanya ada 5 hari saja hujan turun. Memasuki bulan Februari dan Maret
curah hujan mulai meningkat perlahan. Namun di bulan April dan Mei curah hujan
turun, tapi tidak drastis. Di dua bulan ini terdapat 13 hari hujan turun. Berangkat
dari fenomena ini, sempat diprediksikan bahwa bulan Juni akan kemarau.
Akan tetapi,
hitung-hitungan tersebut meleset sangat jauh. Malah dapat dikatakan hari hujan
pada bulan Juni ini justru meningkat drastis dari dua bulan sebelumnya. Ada 20
hari hujan turun dengan intensitas sedang dan lebat, dan ada 2-3 hari hujan
turun dengan intensitas sangat ringan. Jadi, sepanjang bulan Juni curah hujan
sangat tinggi. Ada setidaknya 3 hari hujan turun membuat matahari tak
kelihatan.
Dengan demikian, dapatlah
dikatakan curah hujan di bulan Juni ini paling tinggi sepanjang tahun 2022.
Apakah ini menjadi sinyal bahwa bulan depan akan memasuki musim hujan. Memperhatikan
catatan hujan tahun 2021, curah hujan bulan Juli relatif tinggi (17 hari hujan).
Apa yang akan terjadi, pemantauan curah hujan akan dilakukan dari Ujung Beting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar