Selama ini Ruben melatih sendiri mengendarai mobil. Ia berlatih di halaman
rumah yang memang luas. Karena sudah merasa bisa, Ruben coba memberanikan diri
membawa mobil di jalanan. Awalnya ia merasa nyaman. Kebetulan hari itu hari
Minggu. Jalanan sepi. Ia dapat dengan tenang mengendarai mobilnya.
Pengalaman hari Minggu itu membangkitkan rasa percaya diri Ruben. Karena
itu, ia memutuskan hari Senin ia akan mencoba sekali lagi. Itulah hari naas
baginya. Ia mengalami kecelakaan. Ia menambrak pengendara sepeda motor dan
turut andil menyebabkan terjadinya kecelakaan lain. Akibat kecelakaan itu, dua
orang tewas, 4 orang luka-luka, mobilnya rusak parah dan dia sendiri sibuk
berurusan dengan polisi.
Peristiwa itu menimbulkan ketakutan dalam hati Ruben terhadap mobil atau
mengendarai mobil. Melihat mobil saja ia sudah keringat dingin, apalagi
menaikinya. Sejak saat itu, Ruben tidak pernah naik mobil ataupun mengendarai
mobil. Tidak ada niat dalam dirinya untuk belajar lagi.
Pengalaman Ruben adalah contoh rasa trauma. Hampir setiap orang pasti
memiliki rasa trauma. Pengalaman traumatis dapat menyebabkan timbulnya fobia.
Ada orang fobia pada ular, karena pada waktu masih kecil ia mengalami ketakutan
berhadapan dengan ular. Ada juga orang fobia pada air tergenang, karena dulu ia
nyaris mati tenggelam di kolam renang. Dan masih banyak fobia-fobia lainnya.
Pengalaman traumatis atau juga fobia selalu dikaitkan dengan peristiwa masa
lalu. Orang belum bisa berdamai dengan masa lalu tersebut sehingga pengalaman
itu terbawa hingga masa sekarang. Rasa traumatis selalu muncul ketika
pengalaman buruk masa lalu kita bawa ke masa kini. Sekalipun masa kini sudah
jauh berbeda, namun orang masih tetap hidup dalam masa lalu berkaitan dengan
peristiwa khusus yang menjadi faktor timbulnya rasa trauma.
Memang manusia memiliki tiga masa waktu, yaitu masa lampau, masa sekarang
dan masa depan. Masa lampau merupakan sejarah, sedangkan masa depan adalah
impian. Manusia yang hidup dalam dua masa – masa kini dan masa lalu – akan
mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Rasa trauma dan juga fobia dapat
menghambat perkembangan pribadi seseorang. Berbeda bila manusia hidup dalam
masa kini dan masa depan. Masa depan akan menjadi motivator perkembangan
dirinya.
Rasa trauma memang merupakan bagian dari hidup kita. Ia tidak bisa begitu saja dihilangkan dari sejarah hidup kita. Akan tetapi, rasa trauma itu adalah bagian dari masa lalu kita. Ingatlah, sekalipun masa lalu kita itu buruk, kita hidup di masa kini. Tataplah hidup kita di masa depan. Ke sanalah kita akan melangkah. Letakkanlah pengalaman traumatis itu pada tempatnya, yaitu di masa lalu.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar