Manusia adalah makhluk seksual. Akan tetapi peran
seksual akan selalu berbeda dari satu manusia ke manusia yang lain berdasarkan
jenis kelamin dan juga tingkatan usia. Dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN:
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth
B. Hurlock memberikan pemaparannya
(hlm. 267) sebagai berikut:
Konsep Trandisional
Konsep peran seks tradisional menekankan suatu pola perilaku tertentu yang
tidak memperhitungkan minat dan kemampuan individual. Peran-peran ini
menekankan superioritas maskulin dan tidak dapat mentolerir setiap sifat yang
memberi kesan kewanitaan atau pekerjaan yang dianggap “pekerjaan wanita”.
Pria
Di luar rumah pria menduduki posisi yang berwenang dan berprestise dalam
masyarakat dan dunia bisnis, di rumah ia pencari nafkah, pembuat keputusan,
penasehat dan tokoh yang mendisiplinkan anak-anak, dan model maskulinitas bagi
putera-puteranya.
Wanita
Baik di rumah maupun di luar, peran wanita berorientasi pada orang lain.
Maksudnya, wanita mendapatkan kepuasan lewat pengabdian pada orang lain. Ia
tidak diharapkan bekerja di luar rumah, kecuali bilamana keadaan finansial
memaksanya, dan apabila ini terjadi ia melakukan pekerjaan di bidang pelayanan
seperti sebagai perawat, guru atau sekretaris.
Konsep Egalitarian
Konsep-konsep egalitarian (persamaan derajat) menekankan
individualitas dan persamaan derajat antara pria dan wanita. Suatu peran harus
mendatangkan rasa kepuasan pribadi dan seharusnya tidak dinyatakan cocok hanya
bagi satu jenis kelamin tertentu saja.
Pria
Di rumah maupun di luarnya, pria bekerja sama dengan wanita sebagai rekan.
Ia tidak merasa “dijajah isteri” apabila ia memperlakukan isterinya sebagai
rekan yang sederajat. Begitu pula ia tidak merasa malu jika isterinya mempunyai
pekerjaan yang lebih berprestise atau berpenghasilan lebih besar dari dia.
Wanita
Di rumah maupun di luarnya, wanita mendapat kesempatan mengaktualisasikan potensinya. Ia tidak merasa bersalah apabila ia memanfaatkan kemampuannya dan pendidikannya untuk kepuasan dirinya meskipun ini berarti ia harus mengupah orang lain untuk mengatur rumah tangga dan mengasuh anak.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar