Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (QS 47: 7)
Umat islam yakin bahwa Al-Qur’an merupakan firman yang berasal dari Allah
sendiri. Firman itu disampaikan secara langsung kepada nabi Muhammad SAW (570 –
632 M). Berhubung Muhammad adalah seorang yang tidak bisa membaca dan menulis,
maka setelah mendapatkan firman Allah itu dia langsung mendiktekan kepada
pengikutnya untuk ditulis. Semua tulisan-tulisan itu kemudian dikumpulkan, dan
jadilah kita yang sekarang dikenal dengan nama Al-Qur’an. Karena itu, apa yang tertulis dalam
Al-Qur’an adalah merupakan kata-kata Allah sendiri. Tak heran bila umat islam
menganggap kitab tersebut sebagai sesuatu yang suci, karena Allah sendiri
adalah mahasuci. Penghinaan terhadap Al-Qur’an adalah juga penghinaan terhadap Allah, dan orang yang melakukan hal
tersebut wajib dibunuh. Ini merupakan kehendak Allah sendiri, yang tertuang
dalam surah al-Maidah:
33.
Keyakinan umat islam bahwa Al-Qur’an merupakan kata-kata Allah didasarkan
pada firman Allah sendiri. Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an, yang merupakan
perkataan Allah, yang mengatakan hal tersebut. Al-Qur’an diturunkan agar
menjadi petunjuk bagi umat islam. Setiap umat islam wajib mengikuti apa yang
dikatakan dalam Al-Qur’an. Untuk kemudahan ini maka sengaja Allah mudahkan
Al-Qur’an untuk peringatan (QS al-Qamar: 17). Dengan kata lain, Al-Qur’an adalah
kitab yang sudah jelas dan mudah dipahami.
Berangkat dari keyakinan umat islam ini, maka kutipan ayat Al-Qur’an di atas haruslah dikatakan merupakan perkataan Allah. Apa yang tertulis di atas, kecuali yang ada dalam tanda kurung, merupakan kata-kata Allah sendiri yang disampaikan kepada Muhammad. Jadi, wahyu Allah aslinya tanpa tambahan kata “agama”. Aslinya wahyu Allah berbunyi, “....Jika kamu menolong Allah, niscaya Dia akan menolongmu ....” Dapat dipastikan kata “agama” merupakan tambahan kemudian oleh tangan-tangan manusia. Kenapa harus ada tambahan itu? Apa maksud dan tujuannya?
Kutipan di atas hanya terdiri dari 2 kalimat. Kalimat pertama merupakan
kalimat seruan, yang ditujukan kepada kaum beriman. Berhubung karena cara
pandang islam itu “hitam – putih”, maka bisa dipastikan bahwa yang dimaksud
dengan orang-orang yang beriman adalah umat islam. Sebagaimana sudah diketahui,
cara pandang “hitam – putih” membagi umat manusia dalam dua kelompok, yaitu
islam dan kafir. Yang bukan islam adalah kafir, dan kafir itu jahat, musuh yang
nyata bagi islam. Cara pandang seperti ini tertanam dalam kehidupan umat islam
hingga saat ini, sehingga memandang yang bukan islam adalah buruk dan jahat.
Hanya islam saja yang baik. Orang lain kalau mau baik harus masuk islam.
Kalimat kedua merupakan kalimat majemuk bertingkat
dengan jenis kalimat bersyarat. Sepertinya kalimat kedua ini sesuai dengan
makna Al-Qur’an sebagai kitab yang jelas, karena Allah memudahkan wahyu-Nya.
makna wahyu Allah di sini sudah terang benderang. Dalam kalimat kedua ini Allah
memberikan persyaratan kepada umat islam (kaum beriman) jika mereka ingin
mendapatkan pertolongan dari Allah dan ingin agar kedudukan mereka tetap teguh.
Syaratnya adalah mereka harus terlebih dahulu menolong Allah.
Sekalipun wahyu Allah ini sudah jelas, bukan lantas
tanpa persoalan. Jika ditelaah secara kritis, maka akan ditemukan beberapa
masalah. Pertama, ada asas do ut des dalam wahyu Allah ini. Allah
akan memberi sesuatu kepada umat-Nya jika umat memberi sesuatu juga kepada-Nya.
Dengan demikian kebaikan Allah bukan tanpa syarat tetap bersyarat. Kedua, ada kesan Allah itu lemah
sehingga membutuhkan pertolongan dari umat-Nya. Jika memang benar Allah itu
mahakuasa dan mahakuat, tentulah Dia tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun,
karena Dia-lah sumber pertolongan itu. Mungkin untuk menghapus kesan ini, maka
ditambahkanlah kata “agama” sebelum kata “Allah”. Dengan begitu, bukan Allah
yang membutuhkan pertolongan, tetapi agama-Nya, yaitu agama islam.
Ketiga, sekalipun sudah jelas maknanya, tetap saja masih ada
hal yang membingungkan. Apa wujud pertolongan yang diharapkan Allah, sehingga
Allah berkenan menolong dan meneguhkan
kedudukan umat? Tidak ada kepastian dan
kejelasan. Hal ini melahirkan aneka tafsir. Bagi kelompok radikal, pertolongan
yang diharapkan Allah adalah memusnahkan musuh-musuh Allah; dan musuh Allah itu
adalah orang kafir. Bagi kelompok moderat, pertolongan yang diharapkan Allah
itu seperti memberantas kejahatan dan kemaksiatan.
Dabo Singkep 14 Desember 2021
by: adrian
Mohegan Sun Casino Sites in Iowa - iJIAI
BalasHapusMohegan Sun Casino has over 40,000 square feet of 마이크로 바카라 조작 gaming space, including 실시간 카지노 사이트 a $100M resort garden 우리 카지노 더킹 and 790 deluxe rooms. 실시간 라이브 바카라 The 우리 카지노 더킹