Renungan Hari Minggu Adven IV, Thn C
Bac I Mi. 5: 1 – 4a; Bac II Ibr 10: 5 – 10;
Injil Luk1: 39 – 45;
Hari
raya natal semakin mendekat. Bacaan liturgi hari ini, khususnya bacaan pertama
dan Injil, secara langsung mengarahkan kita kepada persiapan menyongsong natal,
misteri Allah menjadi manusia. Dalam bacaan pertama, nabi Mikha menyampaikan
ramalan akan kedatangan Juru Selamat. Setidaknya ada 2 poin penting dalam
nubuat Mikha tersebut. Pertama,
tentang Betlehem yang akan menjadi kota tempat Yesus dilahirkan. Kedua, tentang perempuan yang akan
melahirkan. Dialah Bunda Maria.
Poin
kedua inilah yang menjadi warta Injil hari ini. Kisah Maria mengunjungi
Elisabet. Jika hanya fokus pada kunjungan, maka kisah ini hanya menjadi kisah
biasa saja. Ada satu hal penting yang memberi makna akan kisah ini, yaitu
pernyataan Elisabet tentang Maria. “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” Elisabet
menyebut Maria sebagai ibu Tuhan. Ini bisa dipahami karena Maria mengandung
dari Roh Kudus; Maria-lah yang kemudian melahirkan Allah yang menjadi manusia,
yang kita kenal dengan nama Yesus Kristus. Peristiwa kelahiran tersebut terjadi
di kota Betlehem.
Sabda
Tuhan ini tidak hanya sekedar memberi informasi tentang peristiwa awal
kelahiran Tuhan Yesus. Sabda Tuhan ini mengandung juga pesan penting untuk
dihayati. Satu pesan penting dari sabda Tuhan ini adalah bahwa Allah tidak
memandang sebelah mata orang yang kecil. Atau dengan kata lain, Allah punya
perhatian kepada kaum kecil. Ini terlihat dalam nubuat Mikha. Sekalipun Betlehem
merupakan kota yang kecil, bahkan “yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda”,
namun Allah mengunjunginya lewat peristiwa kelahiran Yesus. Demikian pula,
Elisabet. Dia bukanlah siapa-siapa. Namun ibu Tuhan mengunjunginya. Ini bukti
bahwa Allah punya perhatian juga kepada kaum kecil.
Pesan
Tuhan ini mengandung 2 implikasi buat kita. Pertama,
jangan pernah merasa rendah karena kita ini kecil, entah itu dari segi
ekonomi, sosial, religius, atau aspek lainnya. Ingat, Tuhan tidak akan
melupakan kita. Tuhan tetap menyertai dan membantu kita. Yesus, yang akan kita rayakan pesta kelahirannya, pernah berkata, "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu kerajaan itu" (Luk 12: 32). Kedua, hendaklah kita meneladani Allah yang begitu peduli kepada
kaum lemah, kaum kecil. Allah saja mau peduli kepada yang kecil, kenapa kita
tidak?
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar