Ada seorang Yerusalem pergi ke Yerikho. Di
tengah jalan ia diserang oleh penyamun-penyamun. Para penyamun itu bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu
pergi meninggalkannya setengah mati di padang gurun.
Tak lama kemudian, ada seorang imam turun
melalui jalan itu. Ia melihat orang sekarat itu, tetapi ia melewatinya dari
seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi yang datang ke tempat itu. Ketika ia
melihat orang sekarat itu melambai-lambaikan tangan meminta pertolongan, ia
melewatinya dari sebarang jalan. Akhirnya, karena kehabisan darah dan
dehidrasi, orang itu pingsan.
Lalu datang seorang Samaria. Ia dalam
perjalanan menuju Yerikho hendak berdagang. Ketika ia melihat orang itu,
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia mendekati tubuh sekarat itu,
membersihkan luka-lukanya dan menyiraminya dengan minyak dan anggur lalu
membalut luka-lukanya. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai
tunggangannya sendiri lalu membawanya ke Yerikho. Ia masuk ke sebuah penginapan
dan merawat orang itu di sana.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar
kepada pemilik penginapan itu, katanya: “Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan
lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.”
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar