Film “Pride & Prejudice” menampilkan lika-liku
perjalanan cinta dua anak manusia: Elizabeth dan Darcy. Pertemuan pertama
mereka terjadi di sebuah pesta yang diselenggarakan seorang bangsawan Bingley,
yang juga merupakan teman baik Darcy. Ketika melihat Tuan Darcy untuk pertama
kali, Elizabeth mempunyai kesan kalau Darcy adalah orang yang angkuh, suka
memandang rendah orang lain termasuk Elizabeth, jahat. Intinya, tak ada
kebaikan dalam diri Tuan Darcy. Inilah kesan pertama Elizabeth setelah melihat
penampilan Darcy. Hal ini membuat Elizabeth tidak suka padanya, walau hati
kecilnya berkata lain.
Kesan Elizabeth ini diperkuat dengan pernyataan Wickham yang dikenal
Elizabeth saat berbelanja. Wickham, seorang tentara, adalah teman masa kecil
Darcy, sehingga ia kenal siapa Darcy. Informasi dari Wickham membuat Elizabeth
semakin tidak menyukai Darcy, meski awalnya ada benih cinta di hatinya. Akhirnya
Elizabeth lebih memilih Wickham. Namun pilihannya ini menimbulkan kecemburuan
dalam diri Darcy.
Elizabeth menyadari kalau sebenarnya Darcy menyukainya. Akan tetapi ia
menolak. Elizabeth hanya mau menikah dengan orang yang benar-benar ia cintai.
Kesan pertamanya terhadap Darcy membuat cintanya itu sirna. Dan ternyata kesan
Elizabeth ini sama juga dengan penilaian saudarinya dan juga kedua orang
tuanya. Mereka juga tidak menyukai Darcy karena sombong dan beberapa sifat
buruk dari penglihatan awal mereka.
Akan tetapi, berbagai peristiwa yang dilihat Elizabeth berkaitan dengan
Darcy, serta pengakuan jujur dari Darcy membuka mata Elizabeth. Ternyata cinta
itu tidak buta. Cinta membuka kebutaan. Namun Elizabeth sudah terlanjur
memburukkan Darcy. Nasi sudah menjadi bubur. Akankah cinta Elizabeth tertambat
di pelabuhan hati Darcy?
Film Pride & Prejudice benar-benar menampilkan
kekuatan cinta. Sekalipun tantangan dan halangan melanda, namun kekuatan cinta
dapat mengatasinya. Darcy dan Elizabeth bertemu dan hidup dalam cinta.
Film ini sungguh memberi inspirasi hidup pada kita. Ada banyak hal yang
diberikan film ini, namun satu hal yang mau disampaikan di sini adalah: janganlah
kita menilai seseorang itu hanya dari kesan. Kesan timbul dari apa yang
kita lihat di permukaan, bukan di dalam. Elizabeth, setelah masuk “ke dalam”
kehidupan Darcy, betapa kesannya selama ini salah.
Ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang teman, rekan, sahabat, pacar
atau lainnya. Karena itu, janganlah kita membuat penilaian berdasarkan kesan
sesaat. Mungkin kita terkesan seseorang itu baik, maka kita menilainya baik dan
kita pun suka padanya. Mungkin kita terkesan seseorang itu tidak baik, maka
kita mengatakan dia tidak baik dan kita tidak suka padanya. Ketidaksukaan itu
diwujudkan dengan menyingkirkannya dari pergaulan atau tidak mau mendengarkan
dia. Kita perlu menyadari, bisa saja kesan kita itu salah.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar