Melayani
penerimaan komuni pertama baru saya alami pada Hari Raya Tubuh dan Darah
Kristus tahun 2020. Seminggu sebelum perayaan tersebut, saya bertanya kepada
pastor paroki tentang ritus upacara komuni pertama. Beliau mengatakan bahwa
resminya tidak ada liturg yang terlalu istimewa. Umumnya hanya berdasarkan
kebiasaan dan kreativitas imamnya. Beliau menyebut misalnya soal perarakan
masuk dan mengajak anak-anak calon penerima komuni untuk berkumpul diseputaran
altar sambil bergandengan tangan saat doa Bapa Kami. Yang pastinya, saat komuni
anak-anak menerima dua rupa (soal caranya pun beragam)
Minggu,
14 Juni 2020, saya misa di stasi Air Kelat. Di sini ada 5 anak calon penerima
komuni pertama. Setelah berkonsultasi dengan pengurus, ternyata memang tidak
ada kebiasaan perarakan dan juga kumpul di altar saat doa Bapa Kami. Dan saya
memutuskan tidak menggunakan dua acara itu. Saya akhirnya memasukkan tambahan
acara, yaitu janji komuni, yang
ditempatkan setelah homili. Mirip dengan acara penolakan setan dalam liturgi baptis. Jadi, setelah homili, imam
memanggil anak calon komuni pertama (CKP) dan mereka maju ke depan membentuk
barisan ke samping. Setelah itu, baru masuk ke upacara janji komuni. Ritusnya
sebagai berikut:
Pemanggilan Calon Komuni Pertama
Imam : (memanggil
nama peserta CKP)
CKP : Saya hadir
Berdiri dan berjalan ke depan. Orang pertama mengambil
posisi di tepi. Imam terus memanggil nama anak hingga tuntas.
Janji Komuni
Imam : Anak-anakku. Nanti kalian akan menyambut
Tubuh dan Darah Kristus. Hosti yang kalian makan adalah sungguh Tubuh Kristus,
Kristus yang mengorbankan diri-Nya karena cinta pada kalian. Dengan memakan
Tubuh Kristus berarti Kristus ada di dalam tubuh kalian. Artinya, kalian harus
berusaha untuk menjadi seperti Yesus.
Sekarang, nyatakanlah janji kalian
di hadapan Tuhan dan umat beriman dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
ini.
Imam : Apakah kamu berjanji akan mencintai Yesus
selamanya?
CKP : Ya, saya berjanji
Imam : Itu berarti kalian tidak akan pernah
meninggalkan Yesus dan Gereja-Nya sampai akhir hidup kalian. Apakah kamu
bersedia?
CKP : Ya, saya bersedia.
Imam : Apakah kamu berjanji akan menghormati Yesus
yang hadir dalam ekaristi kudus?
CKP : Ya, saya berjanji.
Imam : Itu berarti kalian harus rajin misa, dan
saat misa tidak boleh bermain atau ngobrol dengan teman. Apakah kamu bersedia?
CKP : Ya, saya bersedia.
Imam : Apakah kamu berjanji akan menghormati Yesus
dalam sikap, perbuatan dan perkataan?
CKP : Ya, saya berjanji.
Imam : Itu berarti dalam kehidupan, setelah
menyambut Tubuh Yesus, kalian harus bersikap baik, jujur, murah hati, rajin
belajar, berdoa dan membantu orangtua, tidak sombong, tidak suka marah-marah,
tidak dendam. Karena Yesus ada di dalam dirimu, kalian tak lagi suka memukul adik
atau teman, tidak suka mencuri atau melakukan hal-hal yang tak baik dan tak
benar. Kalian juga harus menjaga mulut agar tidak keluar kata-kata kotor, caci
maki atau fitnah. Apakah kamu bersedia?
CKP : Ya, saya bersedia.
Imam : Terima kasih atas janji-janji yang telah kalian
ucapkan. Memang terdengar memberatkan untuk melaksanakannya. Tapi kalian tak
perlu takut dan cemas. Orangtuamu akan membantumu dalam mewujudkan janjimu itu
dengan sikap dan teladan baik mereka. Umat beriman pun akan turut membantu.
Lebih dari itu, Roh Kudus siap membantu kalian.
Karena itu, saat kalian merasa
berat, saat kalian jatuh dalam kelalaian, mohonlah bantuan Roh Kudus untuk
memberi semangat baru dalam hidupmu.
(kemudian peserta CKP dipersilahkan kembali ke tempat duduknya, dan
acara dilanjutkan dengan Aku Percaya dan Doa Umat)
DEMIKIANLAH bentuk acara janji komuni pertama yang telah saya
buat untuk komuni pertama pada anak-anak di stasi Air Kelat pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus 2020. Sebenarnya masih ada satu acara tambahan lain lagi, yaitu
berkat perutusan. Acara ini
ditempatkan sesudah komuni, sebelum doa penutup. Para peserta komuni pertama
dipanggil ke depan altar lalu berlutut. Kemudian imam menumpangkan tangan atas
mereka dan berdoa. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Doa Penutup atau Doa
Sesudah Komuni.
Sayangnya, pada
waktu itu saya lupa.
Ujung
Beting, 15 Juni 2020
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar