Hari
ini, 6 tahun lalu, persisnya 8 Juni 2013, blog budak-bangka menyajikan satu
tulisan ringan berjudul “Kuda Lumping”. Tulisan
tersebut merupakan bentuk sastra prosa, khususnya cerita pendek (cerpen). Karena
itulah, tulisan tersebut termasuk tulisan ringan.
Yang
menarik dari cerpen itu adalah bahwa kisahnya berangkat dari situasi konkret,
sekalipun tetap harus dikatakan bahwa itu adalah sebuah karya fiksi. Dengan kata
lain, di balik kefiksiannya, ada fakta. Atau bisa juga dikatakan bahwa sebuah
fakta yang kemudian difiksikan dalam bentuk cerita. Di samping bahasa yang
dipakai sungguh sederhana, alur ceritanya pun mengalir ringan, sehingga pembaca
mana pun dapat dengan mudah menikmatinya.
Akan
tetapi, tulisan tersebut bukan sekedar cerita fakta semata. Sebagaimana cerpen
atau karya sastra lainnya yang selalu mengandung makna dan pesan, cerpen Kuda Lumping juga sarat akan pesan yang
berguna bagi kehidupan. Apa saja pesan dan makna di balik kisah kuda lumping
itu? Langsung saja temukan jawabannya dengan klik dan baca di sini.
Selamat membaca!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar