Menjelang
PEMILU serentak 17 April mendatang, suhu politik di Indonesia sangat panas. Yang
terjadi bukan hanya persaingan, melainkan sudah mengarah kepada perselisihan. Hal
ini sangat diprihatinkan oleh banyak pengamat politik, karena ada bahaya bangsa
ini akan terjerumus ke arah kehancuran. Masa kampanye yang seharusnya diisi
dengan menawarkan gagasan sehingga masyarakat mendapatkan pencerahan, malah
disajikan hoax, fitnah dan saling
serang antar kandidat.
Menghadapi
situasi sekarang ini, kiranya tulisan blog budak-bangka tahun lalu, persisnya
pada 7 Maret 2018, menjadi sangat relevan. Tulisan tersebut berjudul “Nasehat Paulus Soal Perselisihan”. Tulisan
tahun lalu itu merupakan refleksi atas tulisan-tulisan Rasul Paulus terkait
dengan masalah perselisihan yang terjadi dalam kehidupan jemaat. Sekalipun nasehat
Rasul Paulus itu ditujukan kepada jemaat tertentu dalam masa lalu, namun
pesannya masih relevan hingga kini.
Tulisan
tersebut disajikan dengan bahasa yang cukup sederhana dan narasi yang menarik
sehingga dapat dinikmati siapa saja. Di samping itu, tulisan itu sendiri cukup
singkat, sehingga pembaca dapat langsung menemukan pesan dan pendasarannya.
Nah,
apa dan bagaimana nasehat Rasul Paulus terkait masalah perselisihan? Bagaimana
pesan tulisan tersebut diterapkan dalam situasi kita saat ini? Langsung saja temukan
jawabannya dengan membaca tulisan tersebut di sini. Selamat membaca!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar