Dalam
pesan video kepada anak muda di seluruh dunia, Paus Fransiskus meminta mereka
untuk memprakarsai perubahan dengan melayani orang lain. Dalam membantu mereka
yang menderita, baik kaum muda katolik dan maupun yang bukan agar mereka dapat
menemukan “kekuatan yang dapat mengubah dunia,” demikian ujar Paus Fransiskus
kepada para pemuda untuk Hari Pemuda Sedunia mendatang di Panama.
“Ini
adalah revolusi yang dapat menggulingkan kekuatan kuat yang bekerja di dunia
kita. Ini adalah revolusi pelayanan,” ungkap Paus Fransiskus dalam pesan yang
dirilis oleh Vatikan pada 21 November. Tema untuk perayaan Hari Pemuda Sedunia,
yang akan berlangsung dari 22 – 27 Januari, diambil dari Injil Lukas: ‘Terjadilah
padaku menurut perkataanmu.’
Dalam
pesannya, Paus Fransiskus mengatakan kata-kata yang diucapkan Bunda Maria
ketika mendengar kabar sukacita adalah “jawaban positif dari seseorang yang
memahami rahasia panggilan untuk melampaui diri sendiri dan menempatkan diri
untuk melayani orang lain.”
Hidup,
kata Paus Fransiskus, hanya bisa menemukan makna ketika melayani Tuhan dan
orang lain. Seperti Bunda Maria, orang muda harus terlibat “dalam percakapan
dengan Tuhan dengan sikap mendengarkan” sehingga mereka dapat menemukan
panggilan mereka baik dalam pernikahan, atau dalam hidup sebagai imam.
“Yang
penting adalah menemukan apa yang Tuhan inginkan dari kita dan memiliki cukup
keberanian untuk mengatakan: ya,”
tutur Paus Fransiskus. “Ketika Tuhan mempunyai proposisi untuk kita, seperti
yang Dia miliki untuk Bunda Maria, itu tidak dimaksudkan untuk memadamkan impian
kita, tetapi untuk menyalakan aspirasi kita.” Paus Fransiskus mendorong
orang-orang muda untuk mengatakan ya
kepada panggilan Tuhan, yang merupakan “langkah pertama menuju kebahagiaan diri
sendiri dan kebahagiaan banyak orang.”
“Anak
muda yang terhormat,” kata Paus Fransiskus, “Berjanjilah, masuk ke dalam dirimu
dan tanyakan kepada Tuhan: ‘apa yang Kau
inginkan dariku?’ Biarkan Tuhan menjawab Anda. Kemudian Anda akan melihat
bagaimana hidup Anda berubah dan dipenuhi dengan sukacita.”
sumber:
UCAN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar