Empat
orang bapak baru saja selesai mengikuti acara seminar. Keempatnya segera
meluncur ke stasiun Kereta Api. Dalam jadwal mereka masih bisa mendapatkan
kereta yang akan berangkat jam 15.45. Kereta berikutnya baru ada jam 18.15. Karena
itulah, mereka bergegas menuju ruang tunggu. Dalam ketergesaan dan dalam
keramaian, seorang di antara mereka menabrak meja penjual apel. Meja itu
terbalik, dan apelnya bertebaran kemana-mana. Tapi tak ada yang peduli.
Semua
bergegas masuk untuk check in supaya
tidak terlambat, kecuali satu orang, yang berhenti. Ia merasa kasihan kepada
gadis penjual apel itu. Ia hanya menitip pesan kepada temannya untuk
memberitahu istrinya bahwa dia akan terlambat pulang.
Ternyata
gadis penjual apel itu buta, dan ia hanya bisa menangis, merangkak meraba-raba
mencari buah apel yang bertebaran kemana-mana. Bapak itu membantu mengumpulkan
kembali buah-buah apel itu, mendirikan meja jualanya kembali dan mengatur ulang
buah apel itu untuk dijual. Tetapi ia melihat bahwa beberapa buah sudah rusak. Buah-buah
itu disendirikannya.
Kemudian
bapak itu mengambil uang dan memberikannya kepada gadis itu. “Ini uang Rp.
500.000. Maafkan teman saya yang menabrak kamu. Apa kamu sekarang baik-baik
saja?” Gadis itu mengangguk.
Ketika
bapak itu melangkah pergi, gadis buta itu memanggil, “Pak…!” Bapak itu berhenti
dan menengok ke gadis itu. “Apa bapak ini Yesus?”
Bapak
itu terpana, lalu berjalan masuk ke stasiun. Pertanyaan itu terus terngiang di
telinganya.
reedited from Sesawi Net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar