Paus Fransiskus mengatakan
bahwa sangat menganggu ketika orang memotret dirinya dengan telepon genggam
selama misa, terutama jika orang itu adalah seorang imam atau uskup. “Ini
menganggu saya saat saya merayakan misa di lapangan atau di basilika dan saya melihat
begitu banyak ponsel di udara, tidak hanya dari umat, tapi juga dari beberapa
imam dan uskup.... Tolong .... Misa bukan sebuah pertunjukkan, tapi sebuah
perjumpaan dengan kisah Sengsara dan Kebangkitan Tuhan.”
Paus
mengungkapkan dalam beberapa bulan ke depan dia akan berbicara tentang ekaristi
pada katekese hari Rabu untuk menjelaskan makna Misa.
“Sudahkah Anda melihat bagaimana anak-anak membuat tanda salib?
Anda tidak tahu apa yang mereka lakukan, apakah itu membuat tanda salib atau
menggambar. Mereka melakukannya seperti ini dan tidak tahu bagaimana ...” jelas
Paus Fransiskus. “Kita perlu belajar dan mengajar anak-anak untuk melakukannya
dengan benar. Begitulah misa dimulai, kehidupan dimulai, hari dimulai. Itu
berarti kita telah diselamatkan oleh Salib Tuhan. Lihatlah anak-anak dan
ajarkan mereka untuk membuat tanda salib dengan benar.”
Paus Fransiskus mengingatkan bahwa sama seperti para martir
menyerahkan hidup mereka untuk membela ekaristi, ada banyak orang kristen saat
ini yang menghadapi berbagai jenis penganiayaan untuk pergi misa. Paus meminta
umat katolik untuk berhenti sejenak dan merenungkan makna misa..
“Pikirkan ... Saat Anda pergi misa, Tuhan ada di sana. Anda
terganggu, melamun ... tapi Tuhan ada di sana. Mari pikirkan ini...” himbau
Paus Fransiskus.
Banyak orang beralasan bahwa misa itu membosankan. Namun bagi Paus
Fransiskus, sebenarnya bukan misanya melainkan para imam yang membosankan. Para
imam harus berubah. Tuhan ada di sana..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar