Renungan
Hari Kamis Biasa XXXIII, Thn B/I
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus
mau berbicara soal perjuangan mewujudkan Kerajaan Allah. Tuhan Yesus memberikan
perbandingan dengan keadaan kota yang sudah dihimpit oleh musuh dari segala
penjuru. Ini menunjukkan betapa musuh bukan hanya kuat, melainkan beraneka
ragam. Musuh inilah yang akan menghancurkan “benteng” pertahanan akan harapan
Kerajaan Allah, yaitu iman. Akan tetapi, jika tetap bertahan, maka damai
sejahteralah yang akan datang.
Gambaran Tuhan Yesus dalam
Injil, terlihat jelas dalam bacaan pertama, dalam sosok Matatias dan anak-anaknya,
sebagaimana dikisahkan dalam Kitab pertama Makabe. Mereka kemudian diikuti oleh
beberapa orang “yang mencari keadilan dan kebenaran.” (ay. 29). Dalam bacaan
pertama betapa Matatias mendapat tantangan dari musuh yang sudah menghimpitnya.
Iman dan harapannya ditantang, musuh-musuh itu tampak dalam tawaran jabatan dan
status terhormat, hadiah-hadiah kekayaan seperti emas dan perak (ay. 18). Bukan
itu saja. Ada juga orang Yehuda yang memberi contoh. Dan tawaran yang
menggiurkan tentulah kehidupan itu sendiri. Akan tetapi, Matatias dan
anak-anaknya menunjukkan keteguhan imannya akan Allah.
Iman selalu mendapat ujian.
Setiap orang pasti mendapat ujian atas imannya. Dan tak sedikit orang
meninggalkan imannya pada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat demi tawaran ujian
itu. Artinya, ia gagal dalam ujian. Dewasa ini ada banyak wujud “musuh” yang
menghimpit iman, yaitu perkawinan beda agama, jabatan dan pekerjaan, bantuan
ekonomi dan tawaran-tawaran lainnya. Sabda Tuhan hari ini menghendaki agar
kita, sekalipun mendapat tantangan dan cobaan, tetap setia dalam iman.
Janganlah menggadaikan Tuhan Yesus demi kesenangan dan kepentingan diri.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar