Renungan
Hari Sabtu Biasa XXX, Thn B/I
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran tentang sikap rendah hati dengan menggunakan perumpamaan. Ini berawal dari pengamatan Tuhan Yesus terhadap perilaku kebanyakan orang. Diceritakan bahwa pada suatu hari di sebuah acara, Tuhan Yesus melihat “tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan.” (ay. 7). Di sini terlihat bahwa mereka berjuang untuk dihormati. Dari sinilah kemudian Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan-Nya. Tuhan Yesus mau mengajak para murid-Nya untuk tidak gila hormat. Dengan kata lain, mereka diminta untuk memiliki sikap rendah hati (ay. 11).
Memiliki sikap rendah hati
kembali ditekankan Paulus dalam bacaan pertama hari ini. Dalam suratnya kepada jemaat
di Roma, Paulus menyampaikan refleksinya tentang perjalanan sejarah keselamatan
Allah. Memang awalnya keselamatan itu ditujukan kepada bangsa Israel. “Tetapi oleh
pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain.” (ay.
11). Dengan kata lain, Paulus menegaskan bahwa keselamatan ditujukan juga
kepada jemaat yang ada di Roma waktu itu. Akan tetapi, Paulus menghimbau supaya mereka tidak mengulangi
kesalahan bangsa Israel yang jatuh ke dalam kesombongan rohani (ay. 25). Umat
diajak untuk tetap bersikap rendah hati.
Kesombongan rohani dapat
kita jumpai dalam kehidupan kita setiap hari. Seorang imam, karena imamatnya
sering jatuh ke dalam kesombongan ini. Ia sering merasa lebih tahu, lebih
berkuasa dan lebih hebat dari umat. Ada umat, karena aktif dalam perayaan
ekaristi, merasa diri hebat dan menganggap rendah orang lain yang malas misa.
Ada orang, karena terlibat aktif dalam tim fasilitator, dan ditunjang dengan
sertifikat, merasa diri hebat dan menganggap orang lain tidak tahu apa-apa. Sabda
Tuhan hari ini mengajak kita untuk menyingkirkan sikap seperti itu. Tuhan
menghendaki kita untuk selalu bersikap rendah hati.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar