Renungan
Hari Selasa Biasa X, Thn B/I
Bac
I 2Kor 1: 18 – 22; Injil Mat 5: 13 – 16;
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan pengajaran tentang garam dunia. Ia mengajak para pendengar-Nya untuk menjadi garam dunia. Di sini Tuhan Yesus memakai garam sebagai pembanding. Umat adalah garam, dan dunia adalah lingkungan sekitar, entah itu alam maupun sesama. Tuhan Yesus menegaskan bahwa garam itu berfungsi jika ia memberi rasa. Jika tanpa rasa, garam itu sama sekali tidak berguna. Di sini Tuhan Yesus mau mengajak para pendengar-Nya untuk dapat berguna bagi kehidupan, baik kepada sesama maupun kepada alam sekitar. Jadi, jika para pendengar memilih menjadi garam maka hendaklah kehadiran mereka selalu memberi rasa bagi orang lain.
Bacaan
pertama diambil dari Surat paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus. Dalam suratnya
itu Paulus menegaskan kepada jemaat soal kesetiaan kepada Kristus yang telah
mereka wartakan. Dalam Kristus jemaat dapat memuliakan Allah. Hanya dalam
Kristus. Karena bagi Paulus, dalam Kristus hanya ada “ya”. Jadi, oleh Kristus
jemaat dapat mengatakan “amin” untuk memuliakan Allah.
Kita
adalah murid Tuhan Yesus. Sebagai murid kita harus senantiasa mengikuti Dia. Seperti
kata Paulus, dalam Dia hanya ada “ya”. Maka ketika Tuhan Yesus meminta kita
untuk menjadi garam dunia, maka jawaban kita pun adalah “ya”. Kita terpanggil
untuk menjadi garam dalam kehidupan kita. Kemanusiaan dan kemuridan kita baru
berfungsi jika kita memberi warna dan rasa dalam kehidupan kita. Dengan memberi
warna dan rasa, atau dengan menjadi garam dunia, secara tidak langsung kita
sudah memuliakan Allah dalam Kristus.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar