Renungan Hari Kamis Paskah V, Thn B/I
Bac I Kis 15: 7 – 21; Injil Yoh 15: 9 – 11;
Bacaan pertama hari ini
merupakan kelanjutan dari bacaan pertama kemarin. Dikisahkan bahwa Paulus dan
Barnabas tiba di Yerusalem dan menyampaikan persoalan yang terjadi di Antiokia.
Para rasul kemudian mengadakan “konsili” untuk membicarakan hal itu. Hari ini
bacaan pertama memuat pidato singkat Petrus dan Yakobus setelah konsili.
Intinya adalah bahwa Roh Kudus berkarya juga bagi bangsa-bangsa lain dengan
tidak mengadakan perbedaan (ay. 8 – 9). Oleh karena itulah, jemaat diminta
untuk memiliki semangat seperti Roh Kudus itu, yaitu terbuka pada siapa saja
yang hendak menerima Tuhan Yesus (ay. 19).
Semangat keterbukaan
menerima sesama tanpa memaksakan kehendak merupakan ciri adanya kasih. Injil
hari ini berbicara tentang kasih. Kepada para murid-Nya Tuhan Yesus menegaskan
bahwa Dia telah mengasihi mereka. Tuhan Yesus tidak memandang status, jabatan,
kepribadian atau lainnya. Kasih-Nya bersifat universal. Dan Tuhan Yesus meminta
para murid untuk tinggal dalam kasih-Nya (ay. 9). Itu berarti mereka musti
bersikap terbuka dalam menerima sesama. Dan itulah yang direfleksikan para
rasul dalam konsili yang terlihat dalam bacaan pertama.
Melalui sabda-Nya, Tuhan mau
menyadarkan kita bahwa Tuhan telah mengasihi kita, tanpa peduli keadaan kita.
Sekalipun kita berdosa, Tuhan tetap mengasihi. Dan Tuhan juga meminta supaya
kita tinggal di dalam kasih-Nya. Terlihat jelas bahwa Tuhan menghendaki agar
kita memiliki sikap terbuka dalam menerima orang lain tanpa membeda-bedakan.
Justru kita diajak untuk bisa menghargai perbedaan itu. Namun, perlu disadari bahwa
perbedaan itu bukan sebagai biang perpecahan, melainkan kekayaan yang dapat
berguna dalam membangun Kerajaan Allah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar