BEATA MARIA DARI INKARNASI, PENGAKU IMAN
Nama
sebenarnya adalah Barbe. Kepribadian dan cara hidupnya membuktikan dengan jelas
bahwa kesempurnaan hidup serani bisa juga dicapai oleh orang beriman di luar
biara. Ibu keluarga ini sungguh saleh hidupnya dan kokoh imannya meskipun
mengalami berbagai cobaan hidup yang berat.
Dalam
usia 17 tahun Barbe menikah dengan Petrus Acarie, seorang pengacara terkenal. Perkawinan
mereka diberkati Tuhan dengan enam orang anak. Dengan penuh cinta kasih,
anak-anak itu diberi pendidikan yang baik serta diberi kesempatan cukup untuk
bermain-main dan bersenang-senang. Namun kebahagiaan yang meliputi keluarga ini
berangsur-angsur sirna oleh bayang-bayang salib penderitaan.
Salib
pertama menimpa tatkala suaminya, Petrus Acarie, dibuang ke luar negeri oleh
Raja Hendry IV, dan harta miliknya disita. Sebagai seorang yang beriman teguh,
Barbe tak goyah iman kepercayaannya kepada Tuhan. Ia sungguh-sungguh yakin
bahwa suaminya tidak bersalah; oleh karena itu, ia mengajukan perkara suaminya
ke pengadilan. Hasil yang diperolehnya memuaskan: suaminya dibebaskan dan
diizinkan kembali ke tanah airnya.
Sementara
itu ibu saleh ini gembira sekali melihat bahwa semua anaknya diberkati oleh
Allah dengan iman yang kokoh, dan dipanggil untuk menjalani hidup bakti kepada
Tuhan di dalam biara, meskipun ia tidak pernah mendesak mereka ke jalan itu.
Katanya, “Saya hanya mengajarkan anak-anakku untuk selalu melaksanakan kehendak
Tuhan. Panggilan Tuhan atas mereka itu semata-mata berasal dari Tuhan.”
Barbe
banyak kali mengalami percobaan. Pernah ia jatuh dari punggung kuda sehingga
tulang pahanya patah. Ia terpaksa dibedah. Tentulah ia sangat menderita, karena
teknik perbedahan pada masa itu masih sangat kuno, tanpa memakai alat pembius. Meskipun
begitu, Barbe menahannya dengan sabar tanpa mengeluh.
Pada
tahun 1613 suaminya terkasih meninggal dunia. Tak lama berselang, Barbe
memutuskan masuk biara. Ia kemudian masuk biara Karmelit sebagai suster aktif,
dan mendapat nama baru: Maria dari Inkarnasi. Ia menerima tugas menjadi ibu
dapur untuk rekan-rekannya.
Beata
Maria dari Inkarnasi adalah seorang isteri yang setia, tabah dalam semua
kesulitan rumah tangga, penuh cinta kasih. Ia seorang ibu Kristen yang sejati. Pengalaman-pengalaman
pahitnya sama sekali tidak mengurangi semangat kerja dan pelayanannya kepada sesama.
Meskipun hidup di dunia ramai, namun ia banyak dianugerahi rahmat mistik yang
tinggi. Satu-satunya tujuan hidupnya ialah “Kemuliaan Allah dan kesejahteraan
sesamanya.” Katanya, “Dalam melakukan apa saja, arahkan dan pusatkanlah
pandanganmu kepada Allah, serta siap-sedialah menolong sesamamu tanpa mengecualikan
siapapun juga.” Maria dari Ikarnasi meninggal dunia pada tahun 1618
sumber: Iman Katolik
Baca
juga riwayat orang kudus 18 April:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar