Renungan Hari Senin Oktaf
Paskah, Thn A/II
Bac I : Kis 2: 14, 22 – 32; Injil : Mat 28: 8 – 15;
Hari ini kita berada dalam masa oktaf paskah. Suasana kebangkitan
masih terasa kental. Ini dapat dilihat dari bacaan liturgi. Bacaan liturgi hari
ini memuat kisah bertentangan yang saling melengkapi. Dalam Injil dikisahkan
bagaimana imam-imam kepala dan tua-tua merekayasa kebohongan tentang
kebangkitan Yesus. Dikatakan bahwa para murid Yesus telah mencuri jenasah Yesus
pada tengah malam saat penjaga kubur tertidur (ay. 13). Sementara sebelumnya para
wanita yang mengunjungi kubur pagi-pagi buta mendapatkan berita gembira tentang
kebangkitan (ay. 8 – 10).
Apa yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua tentang Yesus
dibantah dengan tegas oleh Petrus. Hal ini diungkapkan dalam bacaan pertama. Sebelumnya,
Petrus yang mewakili para rasul, mewartakan tentang kehidupan Yesus, perkataan
dan perbuatan-Nya, serta kebangkitan-Nya. Tentang kebangkitan ini Petrus menegaskan
bahwa melalui peristiwa itu Yesus hendak mengatakan bahwa Diri-Nya mengalahkan
kematian. “Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa
daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.” (ay. 31). Di sini Petrus mau membantah
pernyataan imam-imam kepala bahwa mereka telah mencuri jenasah Yesus. Dengan berani
Petrus berkata, “Tentang hal itu kami semua adalah saksi.” (ay. 32).
Kebaikan dan kebenaran selalu mendapat tantangan. Selalu saja
ada pihak yang berusaha untuk menggagalkannya dengan segala macam cara. Ketika Ahok
ingin memperbaiki Jakarta dengan maju menjadi calon wakil gubernur, pasangan
Jokowi, ada pihak yang menentang dan berusaha menggagalkannya. Ada saja pihak
yang menyebarkan isu agama, ras dan lainnya. Hal inilah yang terjadi pada masa
kebangkitan Yesus. Sabda Tuhan hari ini, selain mewartakan kebangkitan Yesus,
juga menyampaikan bahwa ada saja pihak yang berusaha memutar-balikkan fakta. Tuhan
menghendaki agar kita tetap setia pada iman kebangkitan tanpa terpengaruh oleh
kesesatan. Setia pada iman kebangkitan berarti kita diajak untuk tetap berjuang
menenggakkan kebaikan dan kebenaran, sekalipun tantangan datang menghadang.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar