Renungan Hari Kamis Biasa
VI, Thn A/II
Bac I : Yak 2: 1 – 9; Injil : Mrk 8: 27 – 33
Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat Rasul Yakobus. Dalam
suratnya ini Yakobus menyampaikan beberapa pengajaran. Salah satunya adalah apa
yang dikehendaki Allah soal sikap kita terhadap orang miskin. Dikatakan bahwa
Allah membela orang-orang miskin. Bagi Yakobus, orang-orang miskin ini akan “menjadi
kaya dalam iman dan menjadi ahli waris kerajaan yang telah dijanjikan-Nya.”
(ay. 5). Tentulah apa yang dikatakan Yakobus ini merupakan ajaran Yesus yang
pernah disampaikan-Nya di atas bukit (Mat. 5: 3). Karena itu, dalam bersikap
dengan sesama, khususnya yang miskin, kita hendaknya bersikap sesuai dengan
kehendak Allah.
Mengikuti kehendak Allah juga menjadi tema dalam Injil hari
ini. Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus adalah Mesias. Itulah yang disampaikan
oleh Petrus. Kemudian Yesus menjelaskan bagaimana kehidupan Mesias itu kelak: “Menanggung
banyak penderitaan, ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat, lalu dibunuh.” (ay. 31). Petrus memprotes penjelasan Yesus itu. Protes Petrus
itu terjadi karena gambaran Mesias oleh Yesus itu bertentangan dengan
keinginannya. Karena itulah, Yesus menegor dia dan menasehati dia agar hidup
sesuai dengan kehendak Allah.
Salah satu ciri agama katolik, dan kristen pada umumnya,
adalah mendahulukan kehendak Allah. Inilah yang diajarkan Yesus kepada para
murid-Nya. Hal ini tampak dalam kehidupan Yesus, mulai dari lahir hingga
mati-Nya. Orang kristen menerima-Nya sebagai kehendak Allah. Namun, masih ada
banyak orang menolak hal itu. Misalnya, soal kematian Yesus. Mereka berpikir,
mana mungkin Yesus yang hebat mati konyol. Masak Tuhan tewas di kayu salib. Karena
tidak bisa menerima kehendak Allah, mereka lalu membuat solusi sendiri. Sabda Tuhan
hari ini menghendaki kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Memang hal
ini sudah menjadi bagian hidup para pengikut Kristus. Tuhan hanya mengingatkan
kita kembali.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar