SANTO ELEUTERIUS, USKUP & MARTIR
Eleuterius
lahir di Dornik, Belgia pada tahun 456. Putra bangsawan Dornik ini mempunyai
bakat luar biasa dalam banyak hal sehingga pendidikannya dapat diselesaikan
dengan mudah dan cepat. Pendidikan iman dari orang tuanya menjadikan dia
seorang beriman yang taat agama.
Pada umur 30 tahun, ia dipilih menjadi Uskup Dornik. Ia menghadapi banyak kesulitan dalam tugasnya karena keretakan hubungan antara gereja dan negara. Kecuali itu situasi dalam tubuh Gereja sendiri serba tak menentu, lebih-lebih karena umat tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran iman. Menghadapi masalah-masalah itu, Uskup Eleuterius menggalakkan berbagai kegiatan kerasulan dan pewartaan untuk mengembalikan umat kepada penghayatan iman yang sesuai dengan ajaran iman. Ia percaya bahwa Tuhan membantu dia dalam karyanya. Dalam seluruh karyanya sebagai Uskup, ia tidak mengenal kata "mustahil".
Pengajaran
Agama, perayaan Liturgi, menciptakan hubungan baik dengan para pemimpin bangsa
Frank yang menguasai daerahnya, pendidikan imam-imam, semuanya menjadi pokok
perhatian dan kerasulannya. Usaha-usaha ini diperkuat dengan kehidupan tapa dan
doa yang mendalam tanpa mengenal putus asa.
Ketika
Eleuterius meninggal karena dibunuh oleh segerombolan penyebar agama sesat pada
tahun 531, para pemimpin bangsa Frank bersama sebagian rakyatnya sudah
dikristenkan oleh Eleuterius. Ajaran-ajaran sesat yang dahulu dianutnya dulu
tidak lagi menarik perhatian mereka. Melihat segala usahanya untuk menegakkan
ajaran iman yang benar, kegigihannya mempertobatkan bangsa Frank yang kafir,
terpenuhilah kata-kata St. Paulus ini: "Segala perkara dapat kutanggung
dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar