Renungan Hari Kamis
Biasa XXXIII, Thn C/I
Bac I : 1Mak 2: 15 – 29; Injil : Luk 19: 41 – 44
Dalam Injil hari ini Yesus mau berbicara soal perjuangan
mewujudkan Kerajaan Allah. Yesus memberikan perbandingan dengan keadaan kota yang
sudah dihimpit oleh musuh dari segala penjuru. Ini menunjukkan betapa musuh
bukan hanya kuat, melainkan beraneka ragam. Musuh inilah yang akan
menghancurkan “benteng” pertahanan akan harapan Kerajaan Allah, yaitu iman. Akan
tetapi, jika tetap bertahan, maka damai sejahteralah yang akan datang.
Gambaran Yesus dalam Injil, terlihat jelas dalam bacaan
pertama, dalam sosok Matatias dan anak-anaknya. Mereka kemudian diikuti oleh
beberapa orang “yang mencari keadilan dan kebenaran.” (ay. 29). Dalam bacaan
pertama betapa Matatias mendapat tantangan dari musuh yang sudah menghimpitnya.
Iman dan harapannya ditantang, musuh-musuh itu tampak dalam tawaran jabatan dan
status terhormat, hadiah-hadiah kekayaan seperti emas dan perak (ay. 18). Bukan
itu saja. Ada juga orang Yehuda yang memberi contoh. Dan tawaran yang
menggiurkan tentulah kehidupan itu sendiri. Akan tetapi, Matatias dan
anak-anaknya menunjukkan keteguhan imannya akan Allah.
Iman selalu mendapat ujian. Setiap orang pasti mendapat ujian
atas imannya. Dan tak sedikit orang meninggalkan imannya pada Yesus sebagai
Juruselamat demi tawaran ujian itu. Artinya, ia gagal dalam ujian. Dewasa ini
ada banyak wujud “musuh” yang menghimpit iman, yaitu perkawinan beda agama,
jabatan dan pekerjaan, bantuan ekonomi dan tawaran-tawaran lainnya. Sabda Tuhan
hari ini menghendaki agar kita, sekalipun mendapat tantangan dan cobaan, tetap
setiap dalam iman. Janganlah menggadaikan Yesus demi kesenangan dan kepentingan
diri.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar