Jika membandingkan
catatan hujan bulan Agustus dan November, maka ditemukan adanya kemiripan curah
hujan. Dan ternyata kemiripan tersebut membuat kedua bulan tersebut sebagai
puncak curah hujan. Hal ini disebabkan karena sebagaimana bulan sesudah Agustus
terjadi penurunan curah hujan, demikian pula bulan sesudah November. Sekalipun
BMKG memprediksikan bulan Desember masih berada dalam musim hujan, akan tetapi
curah hujannya tidak setinggi bulan sebelumnya.
Curah hujan bulan
Desember tidak jauh berbeda dengan curah hujan bulan September. Jika di bulan
September terdapat 12 hari tidak turun hujan, di bulan Desember ini ada 13 hari
hujan tidak turun. Intensitas hujan bulan Desember bervariasi dari ringan
hingga lebat. Durasi waktunya mirip seperti bulan November.
Jadi, bila dibandingkan dengan bulan November dapatlah dikatakan kalau curah hujan bulan Desember mengalami sedikit penurunan. Karena itu, bisa dikatakan bahwa bulan Agustus dan November merupakan puncak musim hujan tahun 2021. Apakah bulan Januari curah hujan akan mirip seperti bulan Oktober? Ataukah justru terjadi sebaliknya? Kita akan pantau terus perkembangannya dari Ujung Beting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar