SANTA
MARIA LAURA DE JESUS MONTOYA
MARIA
LAURA adalah orang kudus pertama dari Kolombia. Anak pertama dari pasangan Juan
de la Cruz Montoya dan Dolores Upegui ini lahir di Jerico, Antioquia, Kolombia,
pada 26 Mei 1874.
Tahun
1876, saat Laura berumur 2 tahun, ayahnya meninggal katika terjadi perang sipil
di Kolombia. Hal ini membuatnya merasa ditinggalkan dan kesepian. Untuk mengisi
rasa kesepian tersebut, ia pergi menghadiri perayaan ekaristi dan rajin membaca
Kitab Suci. Dari sinilah muncul keinginan untuk menjadi seorang misionaris.
Pada
tahun 1881, kondisi ekonomi yang sulit membuatnya dikirim ke panti asuhan yang
dikelola oleh bibinya. Sembilan tahun kemudian (tahun 1890), bibinya
mendaftarkan dia ke Normale de Institutores di Medelin. Di sana ia menerima
pelatihan untuk menjadi guru sekolah. Tahun 1893 Laura lulus dari sekolahnya
dan pada tahun 1908 ia mulai mengajar dan sekaligus memberitakan Injil bagi
penuduk asli di wilayah Uraba dan Sarare.
Setelah
mengembangkan kehidupan rohaninya melalui pengabdian pada ekaristi dan meditasi
dari kitab suci, Laura ingin menjadi seorang suster Karmel Kontemplatif. Namun,
akhirnya ia lebih memilih menjadi misionaris karena ia mempunyai tekad kuat
untuk membantu orang-orang Indian di Amerika Selatan dan memerangi fanatisme
anti-Indian dalam masyarakatnya.
Pada tahun 1914 Laura pergi ke Dabeiba dengan 4 wanita lain untuk mendirikan sebuah kongregasi yang kemudian disebut Kongregasi Suster-suster Misionaris Santa Maria yang Tak Bernoda dan Santa Katarina Siena. Meskipun kongregasi baru ini mendapat dukungan dari Uskup Santa Fe de Antioquia, ia dikritik bahkan di dalam kelompok-kelompok Kristen. Namun ini semua tidak membuatnya mundur. Malahan ia semakin bersemangat melakukan misi Kristus.
Laura
mengajarkan kita bagaimana menyambut semua orang tanpa prasangka, tanpa
diskriminasi, tidak dengan sikap diam, namun dengan cinta yang tulus, memberi
mereka semua yang terbaik dari diri kita sendiri dan terutama berbagi dengan
mereka apa yang paling berharga bagi kita, yaitu Kristus dan Injil-Nya. ia
menghabiskan 9 tahun terakhir hidupnya di kursi roda dengan penyakit yang
dideritanya, hingga dia meninggal pada 21 Oktober 1949 di Madelin. Laura
dikenal karena pembelaannya atas hak-hak orang Indian, dn ia menjadi pelindung
anak yatim serta orang-orang yang menderita diskriminasi rasial.
Beatifikasinya
dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 25 April 2004. Dan pada 12 Mei 2013,
Paus Fransiskus menyatakannya sebagai orang kudus. Peringatannya dirayakan pada
21 Oktober.
diambil dari RUAH 2020, hlm 86 – 87
Tidak ada komentar:
Posting Komentar