Umat
islam selalu menganggap agamanyalah yang paling baik di antara begitu banyak
agama di dunia ini. Keyakinan ini didasarkan pada wahyu Allah SWT,
“Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah islam.” (QS Ali Imran: 19). Selain
islam adalah kafir, dan orang yang kafir akan berakhir di api neraka. Tak
sedikit ayat Al-Qur’an menegaskan bahwa bahan bakar neraka adalah orang kafir
(QS al-Baqarah: 24; QS Ali Imran: 10).
Dapat
dikatakan bahwa umat islam menilai agamanya yang paling baik hanya karena
didasarkan apa yang telah dikatakan Allah. Ini memang sudah menjadi cirri umat
islam, yaitu percaya pada perkataan, bukan berdasarkan penalaran. Sebagai
contoh, umat islam percaya bahwa Muhammad itu nabi dan teladan tingkah laku
yang agung karena ada dikatakan demikian oleh Allah dalam Al-Qur’an. Umat islam
percaya bahwa yang mati di kayu salib bukan Yesus karena Allah telah mengatakan
di Al-Qur’an (QS an-Nisa: 157). Umat islam percaya bahwa ustad Bangun Samudra adalah
pastor lulusan terbaik universitas Vatikan atau Steven Indra Wibowo sebagai
mantan frater anak petinggi PGI karena memang demikian dikatakan oleh yang
bersangkutan. Masih banyak contoh lain lagi yang mau menunjukkan bahwa
kepercayaan umat islam terletak pada perkataan bukan pada penalaran. Sekalipun
ada bukti logis dan nalar bahwa perkataan itu tidak benar, namun umat islam
tidak akan percaya.
Demikianlah
akhirnya umat islam tetap percaya agamanya yang terbaik dari agama-agama yang
ada. Ini memang hak umat islam untuk menyakininya, karena keyakinan seperti ini
juga pasti ada pada pemeluk agama lain. Akan tetapi, kami ingin mengajak umat
islam untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan merenungkankan.
Semuanya hanya untuk menegaskan benarkah islam agama yang baik.
1.
Apakah agama itu baik jika agama itu mengajarkan umatnya untuk membunuh orang yang murtad?
2.
Apakah agama itu baik jika agama itu mengajarkan untuk meneror
umat agama lain dengan berbagai cara seperti menawan, menyiksa dengan kejam, memenggal
kepala, memancung jari-jari bahkan membunuh?
3.
Apakah agama itu baik jika agama itu mengajarkan untuk
membunuh orang yang menghina diri-Nya dan nabi Muhammad SAW?
4.
Apakah agama itu baik jika agama itu mengajarkan untuk
memusuhi orang kafir, tidak menjalin relasi dengan orang kafir apalagi memilih
orang kafir sebagai pemimpin?
5.
Apakah agama itu baik jika agama itu mengajarkan untuk
tidak menshalatkan jenasah orang yang bersekutu dengan orang kafir?
6.
Apakah agama itu baik jika agama itu mengajarkan bahwa suami
dapat memperkosa istrinya dan juga pembantu rumah tangga yang dimiliki?
7.
Apakah agama itu baik jika agama itu mengajarkan bahwa suami, sebagai
majikan,
dapat menyetubuhi
pembantu rumah tangga yang dimiliki, dan
ini bukan dosa zinah?
8.
Apakah agama itu baik jika agama itu, lewat teladan nabinya yang agung, membolehkan menikahi anak usia 6 tahun
atau menikahi menantunya sendiri?
9. Apakah
agama itu baik jika agama itu, lewat teladan nabinya yang agung, mengajarkan
untuk mandi seminggu sekali sebagai kewajiban?
DEMIKIANLAH
sembilan pertanyaan untuk dijawab
dan direnungkan oleh umat islam demi penegasan tentang kebaikan agama islam. Semua pertanyaan tersebut tidak muncul begitu saja,
tetapi mengalir dari ajaran agama islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis.
Misalnya, perintah membunuh umat islam yang meninggalkan islamnya alias murtad,
nabi Muhammad menikah dengan anak usia 6 tahun atau kewajiban mandi seminggu
sekali ada dalam hadis; sedangkan lainnya terdapat dalam Al-Qur’an.
Semua
pertanyaan di atas dapat dikatakan relatif sederhana, karena semuanya sudah
terang benderang. Siapapun, yang sudah bisa menggunakan akal budi dan mempunyai
hati nurani, dapat membedakan mana baik dan buruk atau jahat. Jawabannya pun
sangat mudah, yaitu hanya seputar YA atau
TIDAK. Akan tetapi menjadi berat
ketika kita merenungkan atau merefleksikan nilai jawaban itu.
Sebenarnya
masih ada banyak lagi pertanyaan yang dapat diajukan. Namun cukuplah 9 ini saja. Sembilan pertanyaan di atas dapat
menegaskan keyakinan umat islam akan agamanya: benarkan islam agama yang baik?
Lingga, 5 Okt 2020
by: adrian
Penalaran tolok
BalasHapusMungkin maksud komentator di atas adalah "penalaran tolol". Apa pun itu, bagi kami tak masalah, yang penting silahkan tunjukkan penalaran cerdasnya.
Hapus