Data
Google Trends menunjukkan bahwa
penggunaan kata ‘narsis’ telah meningkat selama 10 tahun terakhir. Biasanya kata
tersebut sering dipakai sebagai candaan terhadap orang-orang yang gemar
melakukan swafoto. Sebagian orang mungkin menganggapnya biasa dan bukan hal
yang serius. Namun perilaku narsistik ternyata bukan hanya sekedar gemar
swafoto saja.
Menurut
psikolog kebutuhan narsistik adalah normal dan universal. Perilaku narsistik
semua orang muncul pertama kalinya saat dipuji orangtua atau pengasuh selama
masa kanak-kanak agar dihargai sanak saudara lainnya atau teman-teman di
kemudian hari. Jenis penghargaan khusus ini disebut validasi yang sangat
penting dalam pengembangan harga diri.
Ketika
seseorang tumbuh dewasa, perilaku narsistik dapat berkembang sehat atau malah
sebaliknya. Sehat atau tidaknya perilaku narsistik umumnya dipengaruhi oleh
pola pengasuhan tertentu. Jika orangtua menilai telalu tinggi atau meremehkan
anak-anaknya, besar kemungkinan mereka akan mendambakan jumlah pujian atau
validasi yang tidak normal secara terus menerus. Pada akhirnya perilaku narsistik
tersebut menjadi gangguan narsistik yang selalu mendambakan pujian demi
mendukung harga diri mereka.
Perilaku
narsistik dibagi menjadi tipe positif dan negatif. Tipe positif disebut narsistik
prososial, sedangkan tipe negatif disebut antisosial. Selain kedua tipe
tersebut, narsistik juga mempunyai subtipe lainnya, yakni narsistik ganas dan narsistik
terselubung.
1.
Narsistik Prososial
Individu dengan perilaku narsistik
prososial akan berusaha melakukan perbuatan baik dan suka tampil di depan umum
untuk membuat orang lain senang dengan mereka. Dengan cara ini, mereka bisa
memperoleh validasi yang sangat mereka butuhkan. Ketika kita memberikan reaksi
berupa pujian kepada seseorang yang sedang membanggakan dirinya dan ia merasa
sangat puas atas pujian yang diberikan, bisa dipastikan orang tersebut mengidap
perilaku narsistik prososial. Ciri lainnya adalah mereka juga ingin dikenal dan
dihargai oleh semua orang, sehingga pengidap narsistik ini rata-rata mempunyai
sifat yang cukup ramah.
2.
Narsistik Antisosial
Sama seperti namanya, perilaku narsistik
antisosial merupakan kebalikan dari narsistik prososial. Ciri dari perilaku narsistik
ini yakni sering menyalah-gunakan atau mengeksploitasi hubungan untuk
keuntungan diri sendiri. Individu dengan perilaku narsistik ini seringkali
egois yang mengharapkan kepuasan berlebihan dari orang lain dalam hidupnya. Individu
ini jauh dari empati, bahkan mereka akan menggunakan empatinya untuk
mendengarkan apa yang seseorang sukai. Dengan cara itulah mereka mendapatkan
validasi.
3.
Narsistik Ganas
Perilaku narsistik ini berpotensi
merugikan orang-orang sekitarnya. Individu dengan narsistik ganas tidak akan
melakukan apapun demi keuntungan orang lain. Bahkan mereka tidak segan
menyerang atau mencoba menghancurkan orang lain untuk menopang perasaan rapuh
dirinya. Orang-orang ini dapat membentuk hubungan jangka panjang, tetapi
perilaku mereka tidak stabil dan dapat menjadi agresif jika merasa terancam. Pengidap
narsistik ganas akan bekerja keras untuk melindungi persepsi diri mereka yang
muluk-muluk dan tidak merasa dibatasi oleh kebenaran. Ucapan atau tindakan
biasa, bahkan bisa dianggap sebagai serangan, jika mereka rasa hal tersebut
menjadi ancaman. Mereka memandang lanskap sosial sebagai sesuatu seperti kontes
besar dan mereka akan melakukan apa saja untuk memenangkannya.
4.
Narsistik Terselubung
Individu narsistik terselubung percaya
bahwa mereka lebih unggul, tapi mereka menyimpan kepercayaan di dalam hatinya. Orang-orang
narsistik terselubung sangat mementingkan diri sendiri dan percaya bahwa mereka
berhak mendapat perhatian lebih. Karena itu, mereka merasa menjadi korban yang
seolah-olah dunia gagal mengenali kecemerlangan atau keistimewaan mereka. Dalam
hal ini, narsistik terselubung menjadi rentan terhadap perasaan depresi. Para narsistik
ini juga tidak mempunyai empati, mereka mungkin sangat sensitif, tapi
sensitivitas mereka tidak akan meluas ke perasaan orang lain.
MUNGKIN sulit untuk mempertahankan hubungan
dengan orang-orang yang mempunyai gangguan kepribadian narsistik ini. Mereka akan
sering mengecewakan karena lebih memprioritaskan kebutuhan mereka sendiri
ketimbang orang lain.
diambil dari Halo Doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar