Meskipun kita belum
melihat “dengan mata kepala sendiri wajah Yesus yang bersinar seperti matahari,”
kita tetap harus siap memberikan kesaksian tentang Kristus. Terlepas dari beban
dan kekhawatiran kehidupan sehari-hari, “kita tidak boleh lupa bahwa
pembaptisan dan penguatan yang telah kita terima menjadikan kita saksi, bukan
karena kemampuan kita, tetapi sebagai akibat dari karunia Roh.” Demikian ungkap
Paus Fransiskus dalam sambutan Angelus pada Minggu, 8 Maret 2020.
Pesan Paus Fransiskus kali
ini tidak disampaikan di tempat biasanya, melainkan dari Perpustakaan di Istana
Apostolik. Hal ini menanggapi keprihatinan yang sedang berlangsung tentang
virus corona. Pesan Paus Fransiskus ini berangkat dari Injil yang menampilkan kisah
transfigurasi, yang merupakan bacaan hari Minggu pra-paskah kedua.
Dijelaskan bahwa Yesus
membawa ketiga murid “dan naik ke gunung yang tinggi, simbol kedekatan dengan
Allah, agar mereka lebih terbuka pada pemahaman lebih penuh tentang misteri
pribadi-Nya, yang harus menderita, mati dan kemudian bangkit kembali.” Melalui peristiwa
transfigurasi tersebut “ketiga murid itu dipanggil untuk mengenal Putera Allah
yang bersinar dengan kemuliaan dalam Yesus,” jelas Paus Fransiskus.
Pilihan Petrus, Yakobus
dan Yohanes untuk menyaksikan transfigurasi itu tidak diambil sesuai kriteria manusiawi.
Petrus, pada kenyataannya, akan menyangkal Yesus dalam sengsara-Nya, dan kakak
beradik Yakobus dan Yohanes secara ambisius mencari tempat pertama dalam
Kerajaan Yesus. Sebaliknya, Yesus memilih mereka “sesuai rencana kasih-Nya.” Itu
“pilihan bebas, tanpa syarat,” ungkap Paus Fransiskus, “inisiatif bebas,
persahabatan ilahi yang tidak meminta imbalan apa pun.”
Kita dipanggil dengan cara
yang sama untuk menjadi saksi Yesus, kata Paus Fransiskus. Panggilan kita
adalah karunia yang tidak pantas kita terima; dan meskipun “kita mungkin merasa
tidak memenuhi syarat, kita tak bisa mundur dengan alasan ketidak-mampuan kita,”
Paus Fransiskus mengakhiri
renungannya dengan doa agar di masa pra-paskah yang baik, Perawan Maria dapat
menganugerahkan kita kepatuhan terhadap Roh yang sangat diperlukan untuk dengan
tegas menuju pertobatan. Setelah pembacaan doa Angelus, Paus Fransiskus
mengejutkan umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dengan muncul
di jendela Istana Apostolik. Di sana Paus Fransiskus melambaikan tangan dan
memberkati orang-orang yang sebelumnya menontonnya dari layar besar.
diambil dari Pena Katolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar