Sekarang
ini sepertinya sulit menemukan manusia yang bebas dari teknologi. Salah satu
bentuk teknologi adalah kehadiran gadget yang menjadi batu loncatan bagi
kehadiran media sosial. Tentulah anak-anak
muda, yang dikenal dengan istilah generasi milenial, sudah tak asing lagi dengan
media sosial. Akan tetapi, kehadiran gadget dengan media sosialnya ini bukan
tanpa masalah.
Hal
inilah yang dibahas blog budak-bangka dua tahun lalu, persisnya pada 27 Maret
2017, lewat judul tulisan: “OMK dan
Media Sosial”. Tulisan tersebut, seperti yang diungkapkan dalam catatan awal, merupakan bahan yang
disampaikan kepada kaum muda katolik. Tulisan tersebut merupakan refleksi penulis
terhadap beberapa kasus dan persoalan yang timbul akibat adanya media sosial. Namun
bukan berarti penulis hendak mengajak kaum muda menjauhi media sosial dan anti
terhadap teknologi (gadget). Di samping itu, tulisan tersebut dapat juga
dikenakan kepada semua kaum muda, tanpa mengenal batasan suku, agama, ras
maupun golongan.
Tulisan
dua tahun lalu itu dikemas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana
dan ringan. Tulisan tersebut tidaklah semata-mata hasil refleksi penulis,
seolah-olah didapat dari wangsit. Penulis mengawali refleksinya berangkat dari
data-data. Dari data tersebut penulis menampilkan beberapa keanehan yang real. Kemudian
penulis menyajikan dua akibat dari adanya gadget dan media sosial. Akhirnya,
penulis memberikan beberapa tawaran sebagai penutup tulisannya.
Nah, apa tawaran dari
tulisan tersebut? Seperti apa 2 akibat buruk dari gadget dan media sosial? Apa saja
keanehan yang nyata itu? Apa saja data-data yang digunakan dalam tulisan itu? Untuk
mengetahui semua jawaban ini, langsung saja klik dan baca di sini.
Selamat membaca!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar