Setelah menikah, seorang wanita langsung mendapat status isteri.
Selain itu, dia juga bakal mendapat status lain, yaitu sebagai ibu. Ini terjadi
ketika dikaruniai anak, baik secara natural (hamil dan melahirkan) maupun
secara non natural (adopsi). Sangat jelas bahwa status sebagai ibu berbeda
dengan status sebagai isteri, meski kedua status tersebut sering tak
terpisahkan. Seorang ibu adalah sekaligus juga seorang isteri, meski tidak
selamanya seorang isteri adalah juga seorang ibu.
Orang kristiani dipanggil untuk menghayati nilai-nilai kristiani.
Demikian pula terkait status sebagai ibu. Seorang isteri dipanggil untuk
menghayati panggilan sebagai ibu kristiani. Di sini kita dibantu dengan
bercermin pada teladan ibu Simson, yang dapat digali dalam Hakim-Hakim 13: 1 –
14. Sangat dianjurkan agar teks tersebut dibaca terlebih dahulu.
Hak 13: 1 – 14 menampilkan tiga
teladan ibunda Simson sebagai contoh ibu kristiani. (1) Memelihara diri. Karena
ada makhluk lain dalam rahimnya, maka seorang calon ibu harus tahu memelihara
diri. Dia harus memperhatikan kesehatan dirinya. (2) Menghindari hal negatif. Seorang
calon ibu harus berani menjauhkan dirinya dari hal-hal yang negatif, seperti
suka marah-marah, bergosip, malas, dll. Sebagai gantinya, tanamkanlah hal
positif. (3) Mendengarkan Tuhan. Hal ini dapat diterapkan sebagai berikut: apa
yang baik dan berguna bagi kehidupannya dan juga janin dalam rahimnya, tak
peduli dari mana sumbernya, harus diterapkan dalam kehidupan.
Selain itu, seorang calon ibu dapat mengambil contoh teladan Bunda
Maria. (1) Selalu ada bersama. Bunda Maria selalu ada dalam kehidupan
puteranya, sejak kelahiran hingga kematian-Nya. Kehadiran Maria bukan sekedar
hadir, melainkan juga memberi dukungan. (2) Reflektif. Maria tidak terlalu
sensitif ketika menghadapi persoalan terkait dirinya. Semuanya itu selalu
“menyimpan segala perkara di dalam hati dan merenungkannya” (Luk 2: 19, 51). (3)
Berserah pada kehendak Allah. Apapun yang terjadi dalam kehidupannya, keluarga
atau puteranya, Maria selalu berserah diri kepada Allah. Terjadilah padaku
menurut kehendak-Mu.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar