OMK Koba
mengadakan jambore OMK di Bangkanesia, Lingku pada 16 – 18 Maret. Sebelum acara
jambore tersebut, para peserta mendalami modul pertemuan dalam kelompok kecil. Ada
empat pertemuan modul. Tema pertemuan modul ketiga adalah “Aku Kristen, Aku
Katolik”. Di sini diajak untuk melihat nilai-nilai kekristenan, yang juga
merupakan kekatolikan. Setiap pertemuan ada ruang tanya-jawab. Berikut ini
beberapa pertanyaan yang muncul pada pertemuan ketiga (untuk pertemuan kedua
silahkan baca di sini). Inti dari acara ini bukan pada jawaban, tetapi pada pertanyaan, karena yang mau disasar adalah daya kritis peserta.
T
|
Apakah menjadi
katolik cukup dengan cinta kasih
|
J
|
Jika
protestan hanya mengandalkan iman (yang didasarkan pada Surat Roma), katolik
melengkapinya dengan perbuatan. Ini didasarkan pada Surat Yakobus 5, “Iman
tanpa perbuatan adalah mati.” Cinta kasih merupakan wujud perbuatan sebagai
tanggapan iman. Bila kita hanya cukup dengan cinta kasih saja, kita tak jauh
beda dengan kaum humanis-ateis.
|
T
|
Apakah kasih sama
dengan cinta kelembutan hati?
|
J
|
Tentu
saja tidak sama, karena kasih itu lebih luas dari kelembutan hati. Kelembutan
hati merupakan satu bentuk dari kasih, sementara kasih tidak bisa hanya
dibatasi pada kelembutan hati.
|
T
|
Bagaimana cara
mengubah sikap seseorang yang selalu tanpa cinta karena tekanan psikologis
sejak kecil?
|
J
|
Pertama-tama
harus didekati dengan kasih. Dibutuhkan kesabaran, karena mengubah orang
seperti ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan proses yang
bisa sangat panjang. Selain itu, harus juga disertai dengan doa. Biarkanlah
Roh Kudus melembutkan hatinya, sehingga benih kasih dapat bersemayam dan
tumbuh.
|
T
|
|
J
|
Kalau
kita melihat film tentang Bunda Teresa, bisa dikatakan bahwa Teresa merasa
galau ketika kemapanan hidupnya di biara dipertentangkan dengan situasi
miskin dan penderitaan di sekitar biaranya. Dari sini dia teringat akan sabda
Yesus, “Yang kamu berikan kepada saudara-Ku yang paling hina ini, itu kamu
lakukan untuk Aku.” Karena itu, kasihnya kepada Yesus mendorong dia keluar
dari biara dan melayani orang-orang yang menderita.
|
T
|
Bagaimana seseorang
bisa digelari santo atau santa?
|
J
|
Prosesnya
cukup panjang, dan hal ini menjadi tugas salah satu komisi yang ada di
Vatikan. Merekalah yang berhak memberi gelar tersebut. Tapi, pertama kali
harus ada pengajuan dari sekelompok umat, baru kemudian komisi itu melakukan penyelidikan,
penelitian, pertimbangan hingga sampai pada pemutusan.
|
T
|
Mengapa Bunda
Teresa bisa memiliki jiwa kasih yang sangat besar?
|
J
|
Karena
cintanya kepada Yesus yang sangat dalam. Kasihnya itu diinspirasikan dari
kasih Yesus kepada dia. Yesus telah lebih dahulu mengasihinya hingga rela
menyerahkan nyawa-Nya.
|
T
|
Apakah dengan
kasih, kita bisa sanggup menahan berbagai macam cobaan dan rintangan?
|
J
|
Benar.
Misalnya, ada niat mau marah atau balas dendam pada seseorang, tapi karena
kasih, kita dapat memaafkan mereka. Kasih kepada diri sendiri bisa membuat
seseorang menghindari narkoba atau pergaulan bebas karena hal tersebut dapat
merusak diri sendiri. Rasul Petrus pernah berkata, “Kasih menutupi banyak
sekali dosa.” (1Ptr 4: 8).
|
T
|
Kenapa kita harus
selalu memberikan kasih kepada orang yang menguji diri kita?
|
J
|
Ketika
mendapat ujian, sering kemanusiaan kita yang akan muncul, yaitu marah atau
balas dendam. Namun kita dipanggil untuk sempurna seperti Bapa di sorga, maka
kita harus menampilkan kasih saat menghadapi cobaan/ujian. Dengan kata lain,
jangan sampai diri kita dikendalikan oleh kemanusiaan kita, tetapi oleh
keilahian Allah yang ada dalam diri kita, karena kita adalah citra Allah
(bdk. Kej 1: 27).
|
T
|
Apa yang menjadi
misi Santa Teresa di masa hidupnya?
|
J
|
Satu
misi sederhana Teresa adalah melayani Tuhan dalam diri sesama.
|
T
|
Apa itu kasih?
|
J
|
Kasih
adalah salah satu inti ajaran kristiani. Perintah utama yang diberikan Yesus
kepada para murid-Nya adalah kasih. Perbuatan kasih merupakan ungkapan iman. Untuk
dapat sedikit memahami tentang kasih, Rasul Paulus memberikan gambarannya
dalam 1Kor 13: 1 – 13.
|
T
|
Bagaimana cara kita
dapat menanamkan kasih dalam hati, karena terkadang kita sendiri masih sering
merasa cemburu atau iri pada orang lain?
|
J
|
Pertama-tama,
cobalah baca 1Kor 13: 1 – 13 untuk dapat sedikit memahami kasih. Kemudian,
berdoalah kepada Tuhan agar mencurahkan Roh Kudus untuk menyalakan api cinta
kasih dalam hati kita. Lalu, berusahalah menerapkan nilai-nilai kasih dalam
kehidupan. Satu hal yang perlu disadari adalah orientasi kasih itu selalu
keluar dari diri kita. Karena itu, kita harus berani menanggalkan sikap
egoisme dalam diri kita.
|
T
|
Bagaimana kita
dapat meneladani Bunda Teresa untuk saling mengasihi tanpa memikirkan
cemoohan orang lain?
|
J
|
Perlu
disadari bahwa hidup dalam kasih bukan semata-mata karena ingin mengikuti
teladan Bunda Teresa, melainkan karena itulah panggilan hidup kita para murid
Kristus. Untuk dapat melakukan hal itu, kita harus berani hidup dikendalikan
oleh Tuhan, bukan oleh cemoohan orang lain. Inilah yang dilakukan Bunda
Teresa. Dia melihat Yesus dalam diri sesamanya yang menderita. Karena itu,
dia datang melayani, tanpa peduli komentar orang lain.
|
T
|
Bisakah suatu saat
protestan dan katolik ini menjadi satu kesatuan?
|
J
|
Itulah
harapan kita. Itulah kehendak Tuhan Yesus. Ketika Yesus memperkenalkan
diri-Nya sebagai Gembala yang Baik, diungkapkan bahwa Dia ingin supaya semua
domba berkumpul dalam satu kawanan dengan satu gembala (Yoh 10: 14 – 16). Karena
itu, kita hendak mewujudkan doa Yesus (Yoh 17: 1 – 26).
|
T
|
Sebagai orang
katolik, apa yang harus kita lakukan terhadap teman yang protestan; apakah
mengajak mereka jadi katolik atau membiarkan saja?
|
J
|
Berilah
mereka pemahaman akan Gereja Katolik sebagai Induk Gereja, Gereja yang
didirikan oleh Tuhan Yesus. Mencintai Yesus, berarti mencintai Gereja-Nya
yang ada dalam persekutuan Gereja Katolik.
|
T
|
Bagaimana menurut
Anda tentang kasih itu sendiri bagi Anda?
|
J
|
Kasih
adalah kata indah yang mudah diucapkan, tapi susah dilaksanakan. Sekalipun susah,
bukan lantas berarti kita langsung menyerah. Kita harus tetap berusaha dan
berjuang. Jika kita bisa melakukannya, maka kata indah itu membuat hidup kita
jadi indah.
|
T
|
Kenapa kita harus
mengasihi musuh kita?
|
J
|
Pertama-tama
karena Tuhan Yesus sudah memerintahkannya. Kedua, kita mau memutuskan mata
rantai kekerasan. Tanpa kasih, maka yang ada kekerasan, karena disana hanya
ada balas dendam; kekerasan dibalas dengan kekerasan.
|
T
|
Apakah PDKK itu
dari protestan?
|
J
|
Bukan
tidak mustahil bahwa PDKK itu dari protestan, khususnya dari pentakosta. Akan
tetapi, bukan lantas berarti PDKK itu sama dengan protestan, tapi benar-benar
katolik.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar